Saya juga sedikit diajarkan gerakan-gerakan Tai Chi yang menurut saya sangat susah karena gerakannya itu sangat lamban dan penuh kesabaran.
Ternyata, poto Budha itu hanyalah sebuah dekorasi, karena, katanya, kedua orang tua nya tinggal di lingkungan Budha tapi kita tetap menyambah dewa seperti kebiasaan orang Taiwan pada umumnya.
Ketika saya mengutarakan bahwa saya sudah agak lapar, kata mereka "Sabar dulu yah". setelah di jelaskan. ohh ternyata, dalam ajaran mereka, mereka diharuskan menata dulu makananya di depan dewanya dan membiarkannya sekitar 10 menit agar dewanya "makan duluan'" sehingga makanannya diberkahi oleh dewa. Sebelumnya, mereka juga berdoa bersama di hadapan dewanya, mereka menglafalkan beberapa kalimat yang saya tidak mengerti karena itu dalam bahasa mandarin.
Tapi, mereka sudah tahu kalau kita tidak bisa makan babi dan sejenisnya. Semua makanan yang dihidangkan terbebas dari daging babi atau kandungan babi, dan ternyata temen kita, Jenny, dan juga adiknya, Lionny, mereka berdua merupakan vegetarian sehingga makananannya ada khusus vegetarian semua, dan daging nya itu hanya ada Ayam.
Selama makan, kita sangat menikmati makanannya, kita mengobrol santai, saling berbagi cerita, saling berbagi cerita tradisi, dan ternyata mereka mempunyai banyak sekali pertanyaan seputar Islam yang kita jawab sebisanya kita.Â
Ya, betul!!! Si amplop merah atau Ampao. Dan Alhamdulillahnya, kita juga kebagian Ampao!!!