Mohon tunggu...
dea widia
dea widia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

konten favorit : satu persen & menjadi manusia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kondisi Desa Kedungjeruk Pasca Pandemi Covid-19 (Bidang Sosial, Ekonomi, dan Kemasyarakatan)

27 Juli 2022   19:33 Diperbarui: 27 Juli 2022   19:39 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedung Jeruk, salah satu desa yang berada di kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar Jawa tengah. Desa yang terletak pada perbatasan Kabupaten Sragen dan Karanganyar serta perbatasan antara kecamatan Mojogedang dan Kebakkramat. Memiliki 6 dusun yang dimana setiap dusun memiliki keunikannya masing-masing.
Kami mahasiswa KKN  UIN Raden Mas Said kelompok 219 yang ditempatkan di desa ini pada awalnya cukup kaget, karena desa yang cukup maju (walaupun masih banyak ekonomi yang kekurangan) ini dijadikan tempat untuk KKN. Dengan ini membuat saya dan rekan-rekan merasa tertantang untuk melihat dan mendalami potensi apa yang bisa dikembangkan dari desa ini.
Awal pertama saat penerimaan mahasiswa kepada pak lurah dan bu lurah, kami disambut dengan sangat amat baik. Bu lurah yang masih muda sudah seperti teman saat memulai ngobrol dengan mahasiswa kkn. Beliau menerima kami dengan penuh kebahagiaan, alasan beliau dibalik ini semua selain memang keduanya orang baik tetapi karena mereka juga memiliki anak yang seusia kami yang sedang kuliah semester 4, mereka ingin nanti anaknya diperlakukan dengan baik juga ketika akan melaksanakan kkn.
Beranjak dari cerita kedua orang baik ini, saya akan mulai bercerita mengenai apa yang saya lakukan dan apa potensi di desa Kedungjeruk ini. ada banyak hal yang akan saya share disini. pada minggu pertama saya dan rekan-rekan kelompok 219 melakukan survey dan observasi mengenai wilayah yang akan kami laksanakan program kerja. disini kami mendapatkan 2 dusun yaitu Jatikurung dan Mlandang. selanjutnya kami memulai banyak kegiatan sesuai bidang yang telah kami susun sebelumnya. diantaranya yaitu :

Bimbingan Belajar
Sudah hal biasa bukan ketika melaksanakan kkn pasti mahasiswa akan melakukan kegiatan ini, entah mengajari tambahan pelajaran sekolah ataupun mengajari mengaji di masjid sekitar desa. Bersosialisasi secara langsung dengan anak-anak sekitar desa, memahami setiap karakter anak yang ada. Hal yang cukup sulit saat awal mengajar ternyata adalah melatih kedabaran, karena kemampuan memahami materi setiap anak berbeda menjadikan saya harus lebih extra sabar saat dalam satu kelompok ada satu anak yang belum paham ketika dijelaskan materi berulang-ulang. Dan dapat dilihat dari sini bahwa peran orang tua(keluarga) sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Karena ada anak yang bercerita ketika dia selalu mendapatkan materi tambahan dirumah yang diajarkan oleh kakaknya dan saat memahami materi yang saya berikan dia cukup cepat memahaminya. Berbeda dengan anak yang orang tuanya sibuk bekerja dan anak dibiarkan tumbuh sendiri didalam hal pendidikan.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Sosialisasi
Salah satu program kerja dari kelompok 219 KKN UIN Raden Mas Said Surakarta yaitu melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu pkk, ibu-ibu posyandu, dan remaja sekitar desa.  Pada sosialisasi yang pertama kami melakukan demo masakan "cara membuat keripik gedebok pisang" kepada ibu-ibu pkk dan ibu-ibu arisan , ada juga sosialisasi cara pembuatan manisan dari labu siam. 

Selain sosialisasi mengenai makanan, kami juga sosialisasi kepada ibu-ibu posyandu mengenai parenting dimana setiap usia anak ibulah salah satu faktor pendukung dalam tumbuh kembangnya. Misalnya ketika ingin melarang anak jangan langsung mengucapkan kata "jangan" namun diganti dengan kata lain yang lebih menjelaskan bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan. 

Ada juga kami sosialisasi kepada remaja setempat mengenai kesehatan mental. Karena saat ini banyak remaja yang mengalami kesehatan mental namun masih bingung kemana mereka harus melampiaskan cerita mereka. Kami mensosialisasikan kepada para remaja bahwa untuk jangan terlalu memendam masalah yang dihadapi itu sendiri.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Bermasyarakat
Dalam bermasyarakat, kami bergabung dengan petani jamur dalam pembuatan baglok (tempat jamur tiram tumbuh), kami berbaur dengan para karyawan yang bekerja disana. Kurang lebih ada 6 karyawan yang bekerja disana dan semuanya ibu-ibu. Kami banyak bercerita dengan ibu-ibu disana. Sistem pembayaran disana yaitu setiap baglok diupah 150 rupiah, dan sehari terkadang karyawan ini bisa membuat sampai 100 baglok. 

Mereka bekerja ini untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dimana ekonomi yang pas-pas an untuk makan. Jamur ini sudah berdiri kurang lebih 8 tahun lamanya dan sampai saat ini penghasilan dari jamur ini cukup fantastis yaitu sekitar 14juta/5 bulan jika berhasil panen. Namun, jika gagal panen hasilnya tidak akan menutupi modal awal. 

Ada juga petani jagung yang mengeluh karena harga pupuk yang semakin meroket dan harga jual yang tidak terlalu tinggi. Mungkin saat ini memang banyak petani yang mengeluh karena harga pupuk, disini pemerintah harus lebih memperhatikan hal ini karena jika diperhatikan dengan lebih akan semakin maju komoditas pertanian di Indonesia.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Kemanusiaan
Kami mengadakan program kerja donor darah yang bekerja sama dengan pmi kota surakarta. Disini banyak sekali pendonor yang sangat antusias saat mendonorkan darah mereka secara suka rela. Karena donor darah juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Selain donor darah, sisi kemanusian dilihat dari para donatur, saat kami open donasi untuk pembelian juz'ama dan buku doa banyak sekali donatur yang menyalurkan dananya, ada yang memberikan buku dan ada yang memberikan uang. Dari hasil donasi ini dapat terbeli kurang lebih 100 buku, 20 iqro' dan al-qur'an. Dan kami bagikan kebanyak masjid dan anak-anak sekitar desa.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri


Ekonomi
Di desa ini kebanyakan mata pencaharian lebih dominan ke pertanian dan ternak ayam. Walaupun di desa ini penghasilan tidak terlalu besar tetapi terlihat cukup, dan di kantor desa ada salah satu petugas sebagai pengurus pemberantas kemiskinan desa. Jadi setiap tahun akan di data sebanyak apa warga yang kurang mampu didesa ini dan akan dibantu memulihkan ekonominya, utamanya pasca pandemi covid-19 waktu lalu. dengan kami adakannya sosialisasi membuat kripik dari gedebok pisang, semoga ini bisa menjadi salah satu produk yang dapat dikembangkan oleh masyarakat desa.

Dalam hal lembaga keuangan, masyarakat disini lebih banyak yang menggunakan koperasi desa dan Bank BRI. Untuk bank syariah sendiri disini masih sangat kurang diminati, ada beberapa faktor penyebabnya. Diantaranya yaitu faktor kurangnya mengenal bank syariah, lalu ada faktor jarak. Dimana jika menabung di bank syariah akses jalan serta jarak yang jauh membuat masyarakat desa Kedungjeruk enggan menabung di bank syariah, lalu ada tingkat kepercayaan yang rendah terhadap bank syariah sendiri. Dari hal ini masyarakat masih perlu disosialisasi mengenai menabung di bank syariah karena akan ada banyak manfaat ketika menabung di bank syariah sendiri.

Setelah kurang lebih satu bulan tinggal di desa ini, saya dan rekan-rekan memahami banyak hal disini. rasa kekeluargaan yang tinggi serta warga yang menyambut kami dengan sangat tulus membuat kami enggan beranjak dari desa ini. Seperti yang dikatakan oleh Dosen pembimbing lapangan kami bapak Alfin "jika kamu menikmati waktu disana dengan baik maka akan terasa cepat, tetapi jika kamu tidak menikmatinya waktu itu akan terasa sangat lama". Saya dan rekan-rekan merasa waktu sangat amat cepat berlalu, kami berharap semoga progam kerja dan sosialisasi yang kami sampaikan bisa bermanfaat dan dapat diterapkan dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun