Ekonomi
Di desa ini kebanyakan mata pencaharian lebih dominan ke pertanian dan ternak ayam. Walaupun di desa ini penghasilan tidak terlalu besar tetapi terlihat cukup, dan di kantor desa ada salah satu petugas sebagai pengurus pemberantas kemiskinan desa. Jadi setiap tahun akan di data sebanyak apa warga yang kurang mampu didesa ini dan akan dibantu memulihkan ekonominya, utamanya pasca pandemi covid-19 waktu lalu. dengan kami adakannya sosialisasi membuat kripik dari gedebok pisang, semoga ini bisa menjadi salah satu produk yang dapat dikembangkan oleh masyarakat desa.
Dalam hal lembaga keuangan, masyarakat disini lebih banyak yang menggunakan koperasi desa dan Bank BRI. Untuk bank syariah sendiri disini masih sangat kurang diminati, ada beberapa faktor penyebabnya. Diantaranya yaitu faktor kurangnya mengenal bank syariah, lalu ada faktor jarak. Dimana jika menabung di bank syariah akses jalan serta jarak yang jauh membuat masyarakat desa Kedungjeruk enggan menabung di bank syariah, lalu ada tingkat kepercayaan yang rendah terhadap bank syariah sendiri. Dari hal ini masyarakat masih perlu disosialisasi mengenai menabung di bank syariah karena akan ada banyak manfaat ketika menabung di bank syariah sendiri.
Setelah kurang lebih satu bulan tinggal di desa ini, saya dan rekan-rekan memahami banyak hal disini. rasa kekeluargaan yang tinggi serta warga yang menyambut kami dengan sangat tulus membuat kami enggan beranjak dari desa ini. Seperti yang dikatakan oleh Dosen pembimbing lapangan kami bapak Alfin "jika kamu menikmati waktu disana dengan baik maka akan terasa cepat, tetapi jika kamu tidak menikmatinya waktu itu akan terasa sangat lama". Saya dan rekan-rekan merasa waktu sangat amat cepat berlalu, kami berharap semoga progam kerja dan sosialisasi yang kami sampaikan bisa bermanfaat dan dapat diterapkan dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H