Kompasiana Mengisi Harinya Mengawal Sang Buah Hati

Sisi lain dari pembawaan Bunda Au yang tidak banyak diketahui orang lain, ternyata membawa warna tersendiri dalam komunitas kecil kami. Sifat pelupanya kadang menjadi bahan ejekan, bully, beberapa teman yang lain. Walau ada yang menilainya seorang yang sensitif, kami menganggapnya lain. Dia bukan tipe yang cepat tersinggung, justeru seorang humoris yang cukup "koplak". Untung saja kebiasaan 'ngigau' waktu kecil (pernah nyasar dan tidur di rumah tetangga dan masuk bak mandi dimalam hari) sudah hilang saat ini, kalau tidak, mungkin saja salah satu tulisannya merupakan hasil rekayasa mimpinya.

Bunda Au juga menjadi tempat untuk berbagi cerita, curhat dikala kami sedang menemui masalah. Dia hadir seperti keluarga sendiri. Sebagai pendengar setia, dia mampu memberikan pandangan dan nasehat yang dewasa dan dapat diterima. Justeru di sinilah kadang membuat kami malu, seharusnya kami mendengar keluhan dan curhatan hatinya, malah sebaliknya kami selalu mengganggunya dengan masalah-masalah kami. Tapi itulah Bunda Au, perempuan dewasa, wanita super yang kami tahu. Tidak pernah mengeluh apalagi mencari pengasihan orang lain. Dia selalu tegar dan percaya bahwa Allah akan selalu mejaga, merawat, melindunginya dengan seluruh keluarga, terutama untuk kesembuhan Faiz, si bungsu yang tercinta.

Hari ini, Bunda Au genap setahun menulis di Kompasiana. Banyak tulisan yang telah ditorehnya dan menginspirasi banyak pembaca. Baginya menulis di Kompasiana bukan untuk mencari sensasi, ketenaran atau sesuatu yang lebih fantastis dari itu. Dia hanya ingin berbagi sesuatu yang berguna dan selalu dekat dengan para sahabat kompasianer yang lain. Saat ini, dia ingin lebih banyak berbagai walau dengan segala keterbatasan waktunya untuk terjun langsung membagi pengalamannya mendidik anak dan remaja.

Selamat ulang tahun pertama di Kompasiana Bunda Aulia, wish you all the best. Allah selalu memberkahi Bunda, Adib,  Yasmin, Faiz dan Abi.  Tetap semangat! Salam sayang kami selalu untuk Faiz.