Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Romansa Bersama Bintang

7 Desember 2010   17:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:55 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_78925" align="aligncenter" width="300" caption="sumber gambar: djunaedirdwordpress.com"][/caption]

Malam semarak oleh bintang

Namun tak satupun terlihat mengerlingkan cahayanya.

Mungkin ada satu bintang

terselip dibayangan bintang lain

ia siap mengerling untukmu

Cahaya itu tak nampak pada tatapanmu untukku

Kerlip itu kian menggemaskan dan kau semakin jauh menari

Jangan pernah patah semangat untuk meraihnya

semakin engkau mengejar, semakin dia akan mendekat

Kian sulit aku meraihmu, duhai kejoraku

Kilauan berlian sang kejora hanya nampak

kala kau jauh darinya

sangat indah menembus relung jiwa

Ya Tuhan

Akhiri saja semuanya

jangan biarkan fajar menjemput sepi

Menenggelamkan hati dan perasaanku terhadapnya

hingga keinginanku terkabul

Pada rasi rangkat itu kau bersandar

menenggelamkan tiap jiwa yg haus akan keindahan

dahaga itu tak mudah sirna

Tetaplah menjaga rasa rindumu

asa cintamu biarkan mengalir

menyapa kejora yang kau dambakan sekukuh apapun ketakpedulian kejora

kalau disapa dengan rasa berkali-kali

tembok tak acuhnya akan luluh

menerima angan rindumu

Tolong janganlah menjadi sebuah kerinduan

mejauh bukanlah jawab jika disini kau juga bisa sandarkan penatmu..

Tunjuk satu bintangmu

alirankan semangat cintamu

dan cahayanya akan memantul padamu

Kenapa lebih ingin disaksikan laksana bintang? jadilah permata yang kukenakan karna kilaunya lebih selalu dari bintang ingin aku menunjukmu

namun aku tak jua ingin lepas dari kemerdekaanmu, emansipasimu.. persaman hakmu.. ini bukan siapa yg lebih berhak... karena kita butuh semua ini

Jangan biarkan sinar itu kehilangan asa...

jagalah kilauannya yang memikat tatapan... sebersit tatapan yang penuh artinya tentunya tatapan teduh yang membius...

membuat semua orang tertegun restu menerimanya...

Bias sinarmu melebihi surya di pagi hari

menghangatkan jiwa dan indah menerangi cinta Kerlip sinarmu membuat hidupku penuh warna kau tak sekedar pandangan hidup..dan impian hidup... lebih dari itu jadilah pegangan hidupku..

Rembulan terlihat tersenyum puas mentertawakan kemelut sepi

Sungguh aku sangat terlalu padamu terlalu cinta... terlalu sayang..

terlalu membutuhkan..

sudi kiranya kau menjadi bintang dilangit kamarku..

disudut hatiku..

pada cahaya mataku..

Bintang akan selalu menjadi bintang,

penuh pijar keindahahn...

Ia akan selalu menerangi kelam jiwa

dan aku pemilik bintang di keningmu... dipipimu.. disenyummu... disetiap sudut tentangmu...

***

Para Bintang Malam:

Lala Sangkak LaRanta

Deasy

Refo

Dewi Solihat

**

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun