Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Goresan Cinta bersama Rangkat Jilid 2

24 November 2010   17:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam Balutan Cinta dan Rindu



~*~

Cerita yg takkan pernah usai
Indahnya tiada sanding tiada banding
Nuju pada dimensi tanpa batas
T empat tiada lain dan tiada bukan
A khir segala pencarian

~*~


cinta tak pernah terberi
tak kan ada begitu saja
bejuanglah untuk mendapatkaknya
pupuklah auranya
karena cinta adalah kasihnya

~*~


R iang hati penuh warna
I nginkan semu menjadi nyata
N ampak jelas rona memancar
D alam dan sangat rasa itu
U ntuk suatu perjuampaan

~*~

Bila waktu terungut sepi
kumengadu pada pucatnya malam
Berbisik cinta di kesyahduan
Berharap sekeping hati menjadi pelipur
Dendangkan kata dalam bait syair lagu cintamu
iringi hati yang dideru rindu
Menanti cinta bersemayam dalam jiwa
Menjawab galau di ujung gelisah

~*~


kuingin merengkuh galaumu
demi sisa perjalanan.

~*~


Buliran bening jatuh tanpa ujung penyesalan
Berjalan dalam pilu
Melangkah dalam sepi
Menghampiri tanpa harap

Beginilah cintaku untuk mu
demi sisa perjalanan.

~*~


ketika ada, kita tidak menghargainya...

ketika hilang, kita baru mencarinya...

semuanya terlambat sudah...

tak mungkin lagi kita mengubah waktu ke semula...

penyesalan selalu datang pada akhirnya....

maka, hargailah dan bersyukur atas apa yang kita terima,

jangan sampai menyesal nantinya....

~*~


Meski sehari,

aku merasakan getar rindu dalam jiwa ini
rindumu menggugah rasaku
tuk tak berpaling kelain hati
rindumu memikatku
membuatku tak beranjak
ingin kunikmati semuanya

~*~

Angin berhembus lah ke sini
Sengatan panas membakar raga ku
Sesak nafas mengharu biru

Angin berhembuslah ke sini
Bawalah tetes embun menjadi hujan
Pada rindu yang tak tertahan
Arakan awan mendung
Tuk meneduh hati yang gersang

Angin berhembuslah ke sini
Bawakan aroma jiwa
dan semerbak wewagian yang ku kenal
tuk gairah yang tertinggal

With love:

Lala, Refo, D-wee, Dwi, Khussy, Dewi Solihat, Juragan Rawa, Deasy

November 24, 2010, in the middle of the night

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun