Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis Jutek di Desa Rangkat

3 November 2010   03:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:52 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggal di desa yang tenang dan damai memang membuat Deasy betah. Keramahan dan keceriaan warganya semakin membuatnya jatuh cinta pada lingkungan barunya. Setiap hari ada saja yang dilakukannya. Dari membantu Mas Joko menarik becak ..lho? sampai ikut Mas Hansip Triansyah ngeronda.. lho juga? Bahkan kadang-kadang juga ikut membantu menghabiskan kopi di warungnya Mas Nur Aziz ...(busyet!) Tetapi hal yang paling disuka adalah saat membantu Mas Petani Airf diladangnya. Walaupun tiada bunga mawar yang indah, namun hijaunya tanaman dan cerianya si cacing-cacing didalam tanah membuat keseharian Deasy semakin menyenangkan. Ini  tentunya sangat berpengaruh pada sikap batin dan kepercayaan dirinya yang sempat down. Pastinya menjadi terapi yang baik untuk mengurangi kadar jutek dan judesnya. Jingga dan Uleng pun ikut bergembira, bukan apa-apa, Deasy yang mereka panggil dengan Tante Sekseh semakin hari semakin menunjukkan sikap kedewasaannya. Semakin menyayangi para keponakannya itu, Jingga dan Uleng, dan tentu saja Andee dan Anak Kost, sebagai sesama keluarga angkat. Namun yang membuat Pak dan Bu Kades menjadi risau, semakin hari semakin banyak saja pria yang sliwar-sliwer di depan rumah mereka. Alasannya adaaaa saja... kalau ditanya mencari siapa, jawabannya sama dan sebangun semua .... mau ketemu Jingga, eh Uleng, eh tantenya.... Pak Kades pusing tujuh keliling. Jadwal ronda menjadi tak karuan, karena hampir setiap malam semua pria selalu keliling desa, meronda. Bu Kades pun repot. Jatah teh, kopi dan gula menjadi berlipat. Anggaran belanja membengkak. Maka dari itu Pak dan Bu Kades sangat berharap kalau Deasy segera menemukan pendamping hidupnya.  Dicarinya jalan yang terbaik, karena sepertinya sistem sayembara sudah terlalu kuno untuk diterapkan disini.  Takutnya akan semakin memperparah kerunyaman, dan bisa membuat ketenangan dan kedamaian Desa Rangkat terusik. Tetapi semakin dipikir semakin buntu saja mereka. Maka dari itu Pak Kades akhirnya meminta bantuan kepada SekDes dan beberapa perangkat Desa, memohon usulan atas kasus ini. (widih, jadi kasus :-D ) Apa saja ya usulannya? silakan lho.... [caption id="attachment_313579" align="aligncenter" width="216" caption="Tante Sekseh dan ponakannya (siapa ya?) ... sumber gambar: imoetkorea.blogspot.com"][/caption] ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun