Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemenuhan Pendidikan di Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal

4 April 2014   13:12 Diperbarui: 4 April 2017   17:02 5321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam bayangan kami, seharusnya wilayah Jawa tengah memiliki angka APS/APM lebih tinggi bahkan mendekati angka ideal. Sehingga kesimpulan sementara kami, bahwa kesempatan pendidikan di kabupaten Banyumas masih menyisahkan masalah. Kalau di Kabupaten ini saja terjadi hal demikian,  bagaiamana keadaan pendidikan daerah lain di Indonesia? Baik pulau-pulau besar namun terpencil, kepulauan kecil  termasuk penduduk pulau-pulau terluar dan tertinggal/terpencill di Indonesia?

Memang kami belum bisa menyimpulkan menggunakan angka survei sendiri, namun dengan melihat kenyataan ini, kami sangat yakin bahwa kesenjangan untuk pemenuhan pendidikan bagi anak usia sekolah yang seharusnya merata dan menjadi perhatian khsusus pemerintah masih menyisahkan masalah yang cukup serius untuk pembangunan Indonesia ke depan.

***

Atas dasar analisa dan kajian kami, pada tanggal 26 dan 27 Maret, kami kembali ke lokasi tersebut untuk melaksanakan beberapa kegiatan yang ditujukan dalam rangka mencari peluang pengembangan fasilitas dan infrastruktur TIK dalam pemenuhan kebutuhan pendidikan Jarak jauh yang dimungkinkan sesuai regulasi yang ada.

Dalam kesempatan tersebut, secara khsusus kami mengundang Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) kementerian pendidikan dan kebudayaan, Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika  Kementerian Komonikasi dan Informatika serta PT Indosat Tbk.

Namun karena kesibukan, yang berkesempatan hadir bersama-sama dengan kami yaitu dari Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (PUSTEKKOM) kementerian pendidikan dan kebudayaan.

Dalam evaluasi dan paparannya, pihak PUSTEKKOM, yang dalam hal ini diwakili oleh Bapak Sarjani, memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan rumah belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang saat ini dalam tahap penyelesaian.

Melalui Rumah Belajar Kemendikbud, diharapkan kebutuhan bahan ajar sekaligus pemenuhan pengajar untuk sekolah maya dapat dimungkinkan di PLK Boarding School Mbangun Desa.

[caption id="attachment_301765" align="aligncenter" width="576" caption="Bapak Sarjani Mewakili PUSTEKKOM, Memberikan Sebagian Besar Isi Konten Rumah Belajar untuk dapat diakses Secara Offline"]

1396565511780068508
1396565511780068508
[/caption]

Sayangnya di PLK ini tidak memiliki fasilitas internet, sehingga pihak PUSTEKKOM berinisiatif untuk menyerahkan hampir seluruh materi dari rumah belajar yang telah dikemas dalam sebuah hard disk eksternal  berkapasitas 1 Tera Byte. Diharapkan materi pelajaran yang tersedia dapat membantu siswa dalam belajar nantinya walaupun secara offline.

IDKITA Kompasiana sendiri melakukan bimbingan teknis kepada pengurus maupun siswa PLK Boarding School Mbangun Desa untuk merawat dan memanfaatkan situs resminya dan mengajarkan mereka untuk mengelolanya secara mandiri walau harus "numpang" sementara akses Wifi dari sekolah tetangga saat melakukan update.  Situs ini dibangun dengan dukungan PT Indosat.  Disamping itu kami juga melakukan bimbingan teknis lain, sebagai grand design apabila PLK ini nantinya dilengkapi infrastruktur internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun