Mohon tunggu...
Deasy Maria
Deasy Maria Mohon Tunggu... karyawan swasta -

kosong\r\n

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Merintis Pendidikan Layanan Khusus Berbasis TIK di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

28 Agustus 2014   09:35 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:18 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan melintasi jalan lintas kabupaten menelusurii hutan yang masih asri, perkampungan dan tebing, tim tiba di daerah Camba yaitu sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan di mana sekolah yang kami tuju berada.

[caption id="attachment_321239" align="aligncenter" width="640" caption="Guru dan Pengurus Yayasan Sedang Mendengar Penyampaian Materi oleh Koordinator Nasional IDKITA Community"]

14091673191423862628
14091673191423862628
[/caption]

Dalam pertemuan bersama guru dan ketua Yayasan, Koordinator IDKITA Community yang didampingi blogger pelajar Maros, blogger Maros dan mantan relawan TIK Sulawesi Selatan, menjelaskan apa yang menjadi tujuan komunitas IDKITA mengupayakan sekolah percontohan untuk Pendidikan Layanan Khusus di sekolah tersebut, sebagai representasi proyek percontohan yang dirintis IDKITA Community untuk wilayah tengah Indonesia, dimana sebelumnya IDKITA telah merintis hal yang sama di Jawa Tengah untuk mewakili wilayah Barat Indonesia dan merupakan program kedua dari 3 proyek percontohan yang akan dirintis oleh IDKITA Community, dimana yang terakhir akan dilaksanakan di Kabupaten Buru Selatan sebagai representasi wilayah Timur Indonesia.

[caption id="attachment_321241" align="aligncenter" width="640" caption="Murid MI Matajang, Camba, Maros"]

14091674591614651472
14091674591614651472
[/caption]

Tanggapan dan sambutan yang baik, serta diskusi saling mengisi yang dibangun secara bersama-sama. Tim melakukan peninjauan terhadap sarana dan prasarana sekolah dan menggali informasi mengenai keadaan penduduk, khususnya siswa yang berlatar belakang dari keluarga miskin atau tidak mampu.  Adapun data-data yang dikumpulkan oleh IDKITA Community akan dievaluasi dan didiskusikan lebih lanjut dengan komunitas yang ada di Kabupaten Maros, kemudian dievaluasi oleh pengurus IDKITA Community pusat untuk diteruskan dan dikomunikasikan dengan stakeholders yang ada untuk mendukung program atau proyek percontohan ini.

Setelah melakukan kunjungan, dalam perjalanan menuju ibu kota Maros, Koordinator IDKITA Community bersama Tim pendamping menyempatkan diri untuk meninjau secara langsung keberadaan PLIK Sentra Produktif (PLIK SP) yang masih berfungsi namun tinggal menunggu waktu untuk ditutup atau dihentikan, di mana berdasarkan informasi yang diperoleh dari mantan ketua relawan TIK Sualwesi Selatan bahwa saat ini kurang lebih 224 titik  PLIK SP di Sulawesi telah banyak ditutup karena masalah tunggakan sebagai imbas dari masalah PLIK dan MPLIK. Sungguh disayangkan, PLIK SP di Kabupaten Maros dan sebagian besar Sulawesi yang telah dibina dan dipelihara oleh relawan TIK harus mengalami nasib tragis seperti PLIK dan MPLIK tanpa solusi yang jelas dari pemerintah pusat termasuk DPR.

[caption id="attachment_321242" align="aligncenter" width="640" caption="Diskusi Bersama Blogger, Relawan TIK Kab Maros"]

140916754653541755
140916754653541755
[/caption]

Setelah melanjutkan perjalanan, tim memanfaatkan waktu untuk melanjutkan diskusi bersama blogger pelajar Maros, blogger Maros, relawan TIK dan beberapa Tokoh Pendidikan Kabupaten Maros terkait hasil kunjungan dan beberapa permasalahan lain terkait pemanfaatan TIK di Kabupaten Maros. Namun waktu tak terasa, sejak penjemputan koordinator IDKITA dari bandara Internasional Sultan Hasanudin pada pukul 08.30 WITA hingga kunjungan ke wilayah Camba dan kemudian dilanjutkan dengan diksusi di salah satu pusat kegiatan blogger Maros, yaitu sebuah café yang menyediakan Wifi gratis dengan kecepatan yang cukup baik, harus diakhiri pada pukul 22:00 WITA untuk beristirahat dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan agenda selanjutnya keesokan harinya.

***

Minggu, 24 Agustus 2014, setelah berkesempatan meninjau salah satu obyek wisata penangkaran Kupu-Kupu, Bantimurung, di Kabupaten Maros yang "disulap" menjadi salah satu pusat tujuan wisata dengan dibangunnya sarana dan prasarana wisata terpadu, dimana selain melihat penangkaran kupu-kupu, wisatawan dapat menikmati air terjun, permandian air sungai dan berwisata alam keluarga yang murah dan meriah.

[caption id="attachment_321243" align="aligncenter" width="640" caption="Bantimurung, Maros"]

14091676321823753108
14091676321823753108
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun