Mohon tunggu...
Deasy Kania R
Deasy Kania R Mohon Tunggu... Lainnya - Hotel Management Graduate, Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019 Awardee.

Food & Beverage, Beauty, and Lifestyle.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengenal Perbedaan Dairy Whipped Cream dengan Non Dairy Whipped Cream

31 Mei 2022   21:20 Diperbarui: 31 Mei 2022   21:39 9879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image source : https://stateofdinner.com/

Halo teman-teman, saya Deasy Kania Rhamadhanti C, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee dari Beasiswa Unggulan Kemendikbud. Tulisan ini merupakan cara saya memberikan bacaan dan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi teman-teman semua. Selamat Membaca!

Whipped Cream merupakan pelengkap yang pada umumnya disajikan untuk dessert. Whipped Cream bisa berperan sebagai isian, topping, maupun campuran pada sajian penutup. Whipped Cream terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Dairy Whipped Cream dengan Non Dairy Whipped. Walaupun namanya terdengar sama, namun keduanya memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut bisa berupa bahan dasar, penggunaan, hasil pengocokan, hingga harga jual dari produk tersebut. 

1. Dairy Whipped Cream

Dairy Whipped Cream merupakan jenis Whipped Cream yang berbahan dasar hewani, umumnya Whipped Cream terbuat dari lemak susu sapi dengan kadar lemak 30%. Dairy Whipped Cream memiliki rasa yang khas, rasa yang kaya dengan tekstur yang ringan dan cenderung memiliki rasa plain, sehingga pada saat proses pengocokan bisa ditambahkan gula halus sebagai perasa manis. Pengocokan Dairy Whipped Cream tergolong cukup mudah, namun perlu diketahui tips dan trik agar hasil kocokan sesuai yang diinginkan. 

Jika Dairy Whipped Cream digunakan untuk campuran dessert seperti mousse, maka pengocokan yang dilakukan cukup sampai 50% pengembangan saja. Hal ini bertujuan untuk menjaga tekstur mousse yang ringan dan lembut. Namun, jika Dairy Whipped Cream digunakan untuk topping, pengocokan bisa disesuaikan dengan seberapa kaku whipped cream yang ingin digunakan. 

Perlu diketahui, sebelum melakukan pengocokan, Dairy Whipped Cream harus didinginkan terlebih dahulu, sehingga hasil pengembangan Dairy Whipped Cream saat dikocok menjadi maksimal. Hindari pengocokan terlalu lama pada Dairy Whipped Cream, hal ini dapat mengakibatkan hasil akhir Dairy Whipped Cream yang pecah.

2. Non Dairy Whipped Cream 

Non Dairy Whipped Cream merupakan jenis Whipped Cream yang terbuat dari lemak nabati. Non Dairy Whipped Cream memiliki ketahanan disuhu ruang yang lebih lama jika dibandingkan dengan Non Dairy Whipped Cream. Non Dairy Whipped Cream juga merupakan subtitusi Whipped Cream yang bisa dikonsumsi oleh vegan dan penderita lactose intolerance. Pada tahap pengocokan Whipped Cream, jenis Non Dairy Whipped Cream memiliki hasil kocokan yang lebih kaku, mengembang dan tahan lebih lama. Cita rasa pada Non Dairy Whipped Cream hampir sama namun tidak memiliki rasa lebih kaya dibandingkan Dairy Whipped Cream. Harga yang ditawarkan untuk Non Dairy Whipped Cream lebih murah daripada Dairy Whipped Cream karena berbahan dasar lemak nabati. 

Sekian dari pembahasan saya mengenai Perbedaan Dairy Whipped Cream denganNon Dairy Whipped Cream. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik dan saran mengenai artikel ini. Terima kasih, salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun