Halo teman-teman, saya Deasy Kania Rhamadhanti C, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee dari Beasiswa Unggulan Kemendikbud. Â Tulisan ini merupakan cara saya memberikan bacaan dan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi teman-teman semua. Selamat Membaca!
Foodborne illness adalah gangguan kesehatan yang terjadi saat mengonsumsi pangan yang telah terkontaminasi oleh mikroba maupun bahan-bahan yang berbahaya.Â
Penyakit ini biasa disebut juga sebagai keracunan makanan.Â
Gejala yang ditimbulkan pada foodborne illness pada umumnya berupa kram perut, mual, muntah-muntah diare dan kemungkinan demam. Tanda-tanda ini muncul setelah beberapa jam hingga berapa hari setelah penderita mengonsumsi makanan yang telah tercemar oleh mikroba.
Sumber Kontaminasi
Zat Kimia : Insektisida atau pembersih lantai yang tidak sengaja masuk ke dalam makanan
Zat Fisik : Pecahan gelas, bulu tikus, serpihan cat, perhiasan atau benda-benda lain akibat kecerobohan dalam penanganan makanan.
Zat biologi : Zat-zat beracun yang ada secara alami sebagai toksin pada beberapa jenis jamur liar umbi yang sudah kehijauan atau dapat juga disebabkan oleh mikroorganisme (patogen)
Penyebab kontaminasi pada makanan:
1. Jamur
Jamur merupakan jenis mikroorganisme yang biasa tumbuh pada makanan basi atau bahan makanan yang lama disimpan di di tempat yang lembab. Jamur memiliki tingkat adaptasi dan toleransi yang tinggi terhadap tingkat keasaman yang tinggi.
2. Parasit
Parasit merupakan salah satu pantogen pada makanan yang berlindung pada organisme lain.Â
Penderita foodborne illness yang terinfeksi parasit tidak akan merasakan gejala dalam waktu yang cepat namun penderita yang terinfeksi parasit di dalam tubuhnya akan merasakan gejala yang serius dalam jangka panjang setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi.Â
Toksoplasma merupakan salah satu parasit yang paling sering ditemukan pada kasus foodborne illness.Â
Parasit ini biasa ditemukan di kotak kotoran kucing, ada pula parasit yang sama-sama berasal dari hewan yaitu trichinella spiralis yang merupakan cacing pita pada babi. Parasit dapat hidup di dalam tubuh secara bertahun-tahun dan perlahan akan mengganggu saluran pencernaan.
3. Bakteri
Bakteri merupakan mikroba yang paling sering ditemukan pada kasus keracunan makanan. Bakteri yang pada umumnya umumnya dapat ditemukan di bahan pangan berupa e. coli dan salmonella. Kedua bakteri ini merupakan bakteri yang mematikan, para penderita makanan yang disebabkan oleh kedua bakteri ini harus mendapatkan penanganan yang cepat, banyak kasus besar yang menunjukkan bahwa terinfeksi secara fatal oleh kedua bakteri ini dapat menyebabkan kematian.
Macam-macam bakteri yang biasa ditemukan pada makanan
1. Salmonella
Salmonella merupakan bakteri yang hidup pada bagian usus binatang dan manusia serta dapat mengkontaminasi makanan mentah. Bakteri salmonella paling banyak ditemukan pada daging unggas berwarna putih, seperti ayam juga pada telurnya. Oleh karena itu saat mengolah daging ayam harus matang secara keseluruhan. Gejala umum yang disebabkan oleh infeksi salmonella berupa diare.
2. Clostridium botulinum
Bakteri ini merupakan penyebab dari kondisi keracunan serius yaitu botulisme. Botulisme merupakan kondisi serius pada foodborne illness yang taat terkonsumsi dapat menyerang sistem saraf pada tubuh hingga dapat menyebabkan kelumpuhan
3. E. coli
Bakteri ecoli adalah jenis bakteri yang hidup di usus manusia dan binatang. Beberapa jenis bakteri ini bisa menimbulkan penyakit dengan membuat racun bernama shiga yang dapat merusak dinding usus. Penderita yang mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi oleh bakteri ini dapat masakan gejala berupa demam, diare, muntah-muntah.
4. Listeria monocytogenes
Bakteri ini merupakan penyebab foodborne illness yang disebut sebagai listeria.Â
Bakteri ini biasa ditemukan pada makanan atau minuman berupa produk kemasan yang terkontaminasi bakteri pada proses produksi, daging hewan yang telah tercemar bakteri, dairy product yang tidak terpasteurisasi. Bakteri ini dapat bertahan hidup di suhu dingin.
Ada pula gejala yang muncul dalam beberapa hari setelah penderita infeksi listeria, itu mual diare demam dan nyeri otot hingga hilang keseimbangan.
Sekian dari pembahasan saya mengenai Foodborne Illness beserta penyebabnya. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik dan saran mengenai artikel ini. Terima kasih, salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H