Mohon tunggu...
Deasy Kania R
Deasy Kania R Mohon Tunggu... Lainnya - Hotel Management Graduate, Beasiswa Unggulan Kemendikbud 2019 Awardee.

Food & Beverage, Beauty, and Lifestyle.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Buttercream

30 April 2021   20:33 Diperbarui: 19 Mei 2021   15:23 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo teman-teman, saya Deasy Kania Rhamadhanti C, mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sekaligus Awardee dari Beasiswa Unggulan Kemendikbud. Tulisan ini merupakan cara saya memberikan bacaan dan informasi yang dapat dimanfaatkan bagi teman-teman semua. Selamat Membaca!

Buttercream merupakan salah satu hasil pengolahan dari butter yang sering digunakan oleh para cake decorator atau baker. Buttercream pada umumnya berfungsi sebagai isian suatu olahan manis, olesan untuk olahan manis, atau sebagai dekorasi pada kue. Buttercream pada awalnya terbuat dari gula dan unsalted butter atau mentega tawar, namun seiring berjalannya waktu olahan buttercream menjadi sangat berkembang pesat. Bermula dari proses pengolahan, teknik pembuatan dan kreasi yang dihasilkan dari buttercream itu sendiri.

Ada banyak jenis buttercream yang saat ini dikembangkan, beberapa dari itu adalah French Buttercream, Italian Buttercream, danSwiss Buttercream. Dari ketiga buttercream yang populer ini terdapat perbedaan dari segi tekstur, rasa dan proses pembuatannya.

Pada artikel kali ini, saya akan membahas mengenai pengetahuan singkat tentang buttercream, bermula dari Jenis buttercream, proses pembuatan dan ciri khas dari buttercream ini sendiri.

1. French Buttercream

Jenis buttercream satu ini menggunakan kuning telur sebagai salah satu bahan pembuatannya. Proses pembuatan dari French Buttercream cukup mudah, diawali dengan memanaskan air dan gula dengan perbandingan 1:2 hingga mencapai titik panas 110-120. Kemudian kocok kuning telur hingga setengah mengembang dan tambahkan sedikit demi sedikit sirup gula yang telah dipanaskan, proses ini harus dilakukan dengan perlahan dalam proses pengocokan kuning telur yang masih berjalan. 

Suhu diatas titik didih dari air gula dapat mematangkan telur, sehingga perlu diperhatikan bahwa saat ini telur harus tetap dikocok walaupun sirup gula sudah masuk. Setelah suhu dari bahan yang dikocok sudah turun, campurkan bahan utama dari French Buttercream, yaitu unsalted butter atau mentega tawar.

Buttercream jenis ini tergolong sebagai buttercream yang soft dan mudah meleleh sehingga sangat tidak disarankan untuk menggunakan jenis buttercream ini sebagai penutup cake. Namun, jenis buttercream ini cocok digunakan sebagai lapisan pada cake karena teksturnya yang soft dan ringan dapat dengan mudah dipadukan dengan rasa lainnya.

2. Italian Buttercream

Buttercream yang satu ini memiliki proses pembuatan yang hampir sama dengan French Buttercream. Yang membedakan keduanya adalah Italian buttercream menggunakan putih telur. Penggunaan putih telur tentu sangat berpengaruh pada konsistensi dari Italian buttercream. Proses pencampuran sirup gula panas dan putih telur dapat menghasilkan Italian meringue yang identik dengan meringue yang mengkilap dan fluffy. 

Buttercream ini paling sering digunakan oleh para ahli masak, karena Italian meringue  menghasilkan buttercream yang mengkilap sehingga dapat menonjolkan warna campuran yang akan digunakan untuk proses dekorasi dengan butter cream. Selain itu, hasil akhirnya berupa buttercream yang kokoh sehingga sangat cocok digunakan untuk penutup luar cake dan sebagai dekorasi tambahan di cake.

3. Swiss buttercream

Diantara ketiga buttercream yang telah dijelaskan, Buttercream satu ini tergolong beda dari yang lainnya. Pada French dan Italian buttercream, menggunakan teknik pemanasan sirup gula, melainkan menggunakan proses pembuatan meringue secara au bain marie. Yang dimaksud adalah melarutkan putih telur dan gula didalam bowl dan dletakan diatas panci yang berisikan air mendidih. Setelah gula larut, barulah proses pengocokan meringue dimulai. Penambahan butter dilakukan saat suhu dari meringue menurun. Buttercream satu ini memiliki ciri buttercream yang kokoh, tidak terlalu mengkilap dan rasa butter yang kuat. Buttercream satu ini biasa digunakan untuk topping pada cupcake.

Sekian dari pembahasan saya terhadap penjelasan mengenai pengetahuan singkat tentang Buttercream. Saya harap tulisan ini dapat bermanfaat bagi teman-teman semua dan jangan ragu-ragu untuk memberikan kritik dan saran mengenai artikel ini. Terima kasih, salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun