NGANJUK -- Menyambut arus mudik dan balik, musim lebaran tahun ini, Polres Nganjuk melaksanakan operasi ketupat Semeru 2019 selama 13 hari berturut-turut. Operasi ketupat dimulai tanggal 29 Mei hingga 10 Juni 2019.
Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta S.I.K., M.H. saat memimpin rapat koordinasi operasi ketupat Semeru 2019 di Aula Mapolres Nganjuk menyampaikan, kendati wilayah Kabupaten Nganjuk dilalui oleh jalur tol Trans Jawa dari Kertosono -- Wilangan sangat menguntungkan bagi warga Nganjuk dan pemakai jalan lain.Â
Karena dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, namun Polres Nganjuk tetap melakukan antisipasi agar arus lalu lintas tetap berjalan lancar. Yakni dengan mendirikan pos-pos pengamanan dan Yan Ops Ketupat.
"Konsentrasi akan kami klasifikasikan menjadi tiga,  yakni arus mudik, hari H Idul Fitri, dan arus balik dengan  target operasi meliputi orang, barang, tempat, dan kegiatan masyarakat," terang Kapolres Nganjuk, Jumat pagi, 24 Mei 2019 sekitar pukul 09.00 WIB.
Kapolres Nganjuk memetakan ada beberapa titik kemacetan dan kerawanan di Kabupaten Nganjuk. Meliputi simpang empat Kertosono, simpang empat pasar Baron, seputar rel kereta api Bagor dan Minthil. Untuk itu, pihaknya meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) Nganjuk untuk secepatnya memperbaiki jalan-jalan yang rusak, agar kejadian laka lantas dapat diminimalisir.
Sedangkan kepada Kanit PJR Tol, Kapolres menandaskan untuk lebih meningkatkan patroli di jalur tol, hususnya di 8 titik rawan laka. Mengingat penerangan yang minim dan sering terjadinya kelalaian dari pengendara.
"Operasi ketupat tahun ini beda dengan operasi ketupat tahun-tahun sebelumnya karena seperti kita ketahui bersama adanya  kericuhan di beberapa wilayah Republik Indonesia akhir-akhir ini," tegas Kapolres.
Sekadar diketahui, Rakoor Ops Ketupat dihadiri oleh berbagai komponen masyarakat, di antaranya  Kapolres Nganjuk, PJU dan Kapolsek Jajaran Polres Nganjuk, Forkopimda Kabupaten Nganjuk, para Kepala Dinas terkait, Karumkit RSB Nganjuk, Dirut RSUD Kabupaten  Nganjuk, Adm Perhutani Nganjuk, Ketua Senkom Nganjuk, Ketua Orari Nganjuk, Ketua MUI Nganjuk, Ketua Forum Komunikasi antar Umat Beragama se-Kabupaten Nganjuk, Para Kepala Stasiun di Kabupaten Nganjuk, Kepala BPBD Kabupaten  Nganjuk, Manajer PT PLN Nganjuk, Manajer PT TELKOM Nganjuk, Ketua PMI Nganjuk, serta Pengelola Jalan Tol JNK.
"Kami mengajak kita semua untuk mari bersama - sama menjaga kerukunan dan menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh berita HOAX yang belum tentu kebenarannya. Jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang pada akhirnya akan merugikan diri kita sendiri," ujar Kapolres di hadapan para komponen masyarakat yang diundang pada Rakor Ops Ketupat pagi itu.
Lanjutnya, Kapolres mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menghormati hasil demokrasi dan menjaga keutuhan NKRI seperti bunyi pasal ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Agar menyaring terlebih dulu segala informasi yang diterima sebelum di-share.
Kapolres juga mengingatkan bahwa penangkapan terduga teroris di wilayah Kabupaten Nganjuk beberapa waktu lalu merupakan warning bahwa di lingkungan sekitar sangat mungkin ada oknum-oknum yang menyimpang.
"Maka dari itu tugas kita bersama untuk lebih perduli pada lingkungan sekitar, jangan sampai saudara atau tetangga kita memilih aliran atau paham yang salah," tukasnya.(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H