Mohon tunggu...
Deassy M Destiani
Deassy M Destiani Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Penulis, Pebisnis Rumahan

Seorang Ibu dua anak yang suka berbagi cerita lewat tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngobrol Waspada Pornografi Bersama Anak

18 Maret 2018   13:52 Diperbarui: 18 Maret 2018   14:03 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber (Daily Pakistan)

"Nah itu yang melakukannya hanya orang-orang yang gak punya iman dan rasa malu saja. Jadi kalau kamu melihat orang telanjang, berciuman, berpelukan dua lawan jenis, dan mereka pasang di Instagram foto atau videonya, menurut kalian itu bagus gak?"

"Yah gak dong Bu... Masa kayak gitu diliatin ke orang banyak sih".

"Good! Jangan sampai aurat kita menjadi tontonan dan diperlihatkan ke seluruh dunia. Nah jadi kalau kalian nanti menemukan foto atau video yang seperti itu lewati saja. Pertama, hal itu namanya zinah mata. Itu dosa. Kedua, melihat hal tidak pantas seperti itu akan merusak otakmu. Semakin banyak yang kamu lihat semakin rusak otakmu. Nanti otakmu hampir sama atau bahkan lebih parah daripada otak yang menggunakan narkoba. Kamu mau otakmu seperti itu?" Saya perlihatkan gambar otaknya.

"Hah.. otaknya bolong-bolong dan berkerut gitu Bu. Kok bisa sih ?"

"Nak... di dalam otak manusia itu ada bagian yang namanya Pre Frontal Cortex (PFC). PFC bekerja seperti pemimpin yang berfungsi untuk merencakana masa depan, mengambil keputusan, membentuk kepribadian dan berinteraksi sosial. PFC juga yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya karena PFC ini hanya dimiliki oleh otak manusia saja. Namun, PFC ini rentan rusak, akibat gejala fisik, seperti benturan, maupun karena efek kimia seperti narkoba dan zat adiktif lainnya. PFC juga dapat terganggu sistemnya atau rusak karena gambar atau video tak berbusana yang kamu tonton".

"Oh.... gitu yah Bu"

"Soalnya nih, menonton tayangan tak berbusana atau orang sering menyebut "pornografi" itu sama saja dengan narkolema atau kecanduan narkotika lewat mata. Pertama kali melihat adegan pornografi, kamu akan merasa jijik. Kemudian sistem limbik dalam otak akan mengeluarkan hormon atau zat dopamin yang membuat manusia merasa senang dan nyaman. Hormon dopamin ini berfungsi untuk memberikan rasa senang sekaligus memacu rasa penasaran dan candu. Lalu otak akan mengingat bagaimana caranya mencari kesenangan dan bagaimana cara memperolehnya.

"Hmmmmm" (anak mikir)

"Nah kalau kamu lagi bosan gak ada kegiatan positif, bete, atau ingin mencari kesenangan, sistem di otak akan mendorong manusia untuk mengarahkan ke pornografi tadi. Sebab otak sudah merekam memori "senang" untuk melihat pornografi. Dopamin juga mendorong manusia untuk mengonsumsi pornografi lebih jauh lagi dari yang dilihat pertama kali. Begitu terus hingga kecanduan".

"Terus Bu...."

"Orang yang kecanduan pornografi membuat sistem limbik mengalirkan dopamin secara berlebihan dan membanjiri PFC. Nah PFC di otak kita kemudian akan mengerut dan sistemnya mengalami gangguan alias korslet kalau listrik tuh. Hal ini menyebabkan orang kehilangan konsentrasi, mengalami kesulitan untuk menimbang mana yang baik dan mana yang salah serta kurang cakap dalam mengambil keputusan. Akibatnya, orang seperti itu bisa melakukan melakukan tindakan asusila. Seperti orang yang kamu lihat buka baju dan foto telanjang di internet itu. Otak mereka sudah rusak nak. Sudah gak punya malu dan berpikir mana yang baik dan tidak buat dirinya sendiri".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun