Selain itu, anak juga dilatih untuk bisa memotivasi diri sendiri, tumbuhnya rasa tanggung jawab, kemampuan mengembangkan harga diri, dan memahami keunikan dirinya. Sehingga anak tidak minder dengan segala kekurangannya dan tidak pula sombong dengan segala kelebihannya. Dengan demikian, saat orang lain berkata negatif tentang dirinya, anak yang cerdas intrapersonalnya tidak akan terganggu. Sebab dia sudah memahami keunikan dirinya. Mau dibilang jelek, bodoh, gendut, dia tidak masalah. Sebab dia tahu kemampuan dan keunikan dirinya sendiri yang tidak dimiliki orang lain.
Lalu bagaimana anak agar terstimulasi kecerdasan interpersonal dan intrapersonalnya? Salah satu caranya adalah sering-seringlah menumbuhkan rasa percaya diri anak dengan memujinya. Perbanyak memuji dan menghargai usaha anak, bukan mengkritiknya. Tidak membandingkan anak dengan orang lain maupun dengan saudara kandungnya sendiri. Selalu mengatakan rasa cinta dan bangga pada anak apabila dia berhasil melakukan sebuah prestasi atau kebaikan.
Orangtua juga diharapkan tidak menuntut anak untuk menjadi seperti dirinya. Merasa waktu kecil selalu ranking di kelas, juara lomba puisi, lomba baca Quran, lomba gambar dan lain-lain lalu menuntut anak juga harus punya prestasi yang sama. Biarkan anak mengeksplorasi kemampuannya sendiri. Orangtua hanya tinggal memfasilitasi dan menyediakan media belajarnya.
Hal lain yang bisa dilakukan adalah bicarakan kehebatan anak saat teman atau saudara Anda bertamu ke rumah. Ketika anak-anak ada bersama Anda, katakan bahwa Anda sangat bangga pada mereka di depan orang lain. Hal ini akan membuat anak merasa dihargai, dibanggakan dan tahu bahwa sikap tersebut ternyata sangat disukai orangtuanya. Jangan lupa untuk perbanyak komunikasi dengan anak. Tanyakan aktivitasnya di sekolah. Bagaimana sikap teman-teman kepadanya. Maka dari hal kecil itulah anak akan merasa nyaman dengan dirinya. Tumbuh rasa percaya diri, menghargai dirinya sendiri dan juga menghargai orang lain. Jika demikian adanya, anak tidak akan mau menyakiti dan tidak mempan di-bully siapa pun.
Oleh ; Deassy M Destiani, SPd.
(Pendidik Anak Usia Dini )
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H