Mohon tunggu...
Dearryk Kurniawan
Dearryk Kurniawan Mohon Tunggu... -

Saya seorang siswa kelas 3 SMP yang berusaha belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pelacur

20 November 2010   09:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelacur, PSK, Sundel, Atau apapun sebutannya. adalah salah satu profesi yang tidak disukai oleh masyarakat selain pencuri, perampok, pembunuh dan lintah darat. Adakah yang bercita-cita menjadi Pelacur? Semoga saja tidak! tapi, itu hanya harapan semata. Karena kenyataannya, banyak kok gadis-gadis di Indonesia yang dengan niat tulus menjadi pelacur. Bahkan ada group di Facebook yang dengan jelas-jelas "memajang" mereka. Tapi, ada juga pelacur yang menjual dirinya sendiri-sendiri. Sebenarnya, apa yang salah dengan Melacur? Kalau dari Segi agama, tentu salah besar. Dari segi etika di masyarakat, hal itu sudah jelas-jelas tidak dibenarkan. dari segi medis, mungkin agak berbahaya karena berganti pasangan bisa menyebabkan AIDS. Tapi, ketika kita melihatnya dari segi ekonomi. apalagi di negara berkembang seperti Indonesia, bagaimana jadinya? Disalahkan atau dibenarkan? Coba kita lihat di negara maju, misalnya Jerman. apakah tidak ada pelacur disana? Pasti ada! Kenapa? bukankah itu negara Maju? Mungkin bukan karena alasan ekonomi mereka melacur, tapi karena ada yang membutuhkan. "Dimana ada gula, disana ada semut". jadi, ketika para pria hidung belang membutuhkan wanita lain dalam hidupnya. disanalah Pelacur ada. Kita tidak boleh munafik, bukan hanya kaum wanita yang layak disebut sebagai pelacur. tapi, kaum laki-laki pun ada yang bermata pencarian sebagai pelacur. Mereka melayani para wanita kesepian. Jadi, masalah Pelacuran itu tidak mengenal jenis kelamin dan umur lagi. karena, dulunya para pelacur biasanya dari kalangan Wanita diatas 20 tahun. tapi, sekarang bagaimana? Anak SMP pun sudah ada yang jadi pelacur. Sungguh GILA dunia ini. Tapi, sudahlah. Mereka yang memilih menjadi pelacur, mereka yang akan menanggung dosanya. kita hanya bisa berdoa sambil terus menyadarkan mereka kalau ada kehidupan yang lebih baik dari pada melacur. Cukuplah sudah para blogger menjadi Pelacur di blognya, Setiap blogger adalah Pelacur yang selalu Melacur di Blognya. Maukah anda disebut sebagai blogger pelacur? kalau tidak, berhentilah nge-blog! blogger hebat pun pasti pernah melacur di blognya. Anda tidak percaya, coba kunjungi blog yang anda anggap terkenal. adakah curhatan diantara postingannya? (Pelacur : Pelaku Curhat/ Melacur : Melakukan Curhat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun