Mohon tunggu...
Marintan Irecky
Marintan Irecky Mohon Tunggu... Lainnya - ENG - IND Subtitler and Interpreter

Indonesian diaspora who has been living in Saudi Arabia since 2013. Currently interested in topics about women, family and homemaking, and female intra-sexual competition.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Konsekuensi Menunda Menikah Bagi Perempuan

16 Februari 2024   18:22 Diperbarui: 17 Februari 2024   01:40 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya dalam gaun pengantin saat menikah (dok.pribadi)

Prediksi ini tidak hanya akan terjadi di Amerika Serikat saja, tapi menjalar ke seluruh dunia. Negara-negara di Asia seperti Korea Selatan dan Jepang sudah beberapa kali menempati posisi terendah dalam daftar repopulasi dunia. Tren menunda menikah, childfree, dan hidup selibat juga terlihat di Indonesia dan topik ini pun semakin sering dibahas di media sosial dan media massa.

Bayangkan, hampir separuh dari populasi akan berstatus lajang dan tanpa anak. Saya bisa membayangkan, akan semakin banyak nama keluarga yang mati karena garis keturunannya terputus. Keluarga yang masih mempertahankan adat dan tradisi nama keluarga bagi setiap keturunannya (seperti suku Batak misalnya) wajib cemas melihat tren pernikahan yang menurun tajam seperti ini.

Tentunya dengan semakin banyak wanita yang melajang, maka jumlah pria yang melajang pun akan semakin meningkat. Pasangan menikah akan menjadi minoritas bila tren ini terus berlanjut. 

Buket bunga pernikahan saya (dok.pribadi)
Buket bunga pernikahan saya (dok.pribadi)

KONSEKUENSI MENUNDA MENIKAH

Semua perempuan berhak memutuskan untuk menikah, menundah menikah, atau bahkan tidak menikah sama sekali. Apapun latar belakang dari keputusan yang diambil, kita harus menghormati keputusan tersebut bila ada teman, saudara, atau kenalan yang punya pilihan berbeda soal pernikahan.

Namun sebelum memutuskan sesuatu, ada baiknya kita sebagai perempuan mengetahui konsekuensi dari pilihan yang kita ambil. Apa saja konsekuensi dari menunda menikah?

1. Seiring bertambahnya usia, daya saing kita semakin menurun. 

Semua perempuan yang ingin menikah biasanya mendambakan pasangan yang lebih matang (lebih tua usianya), mapan secara finansial, dan berpendidikan setara atau bahkan lebih tinggi. Ini biasanya kriteria yang paling mendasar, belum termasuk kriteria lainnya yang bervariasi antar perempuan, misalnya bertubuh atletis dan lebih tinggi, punya hobi dan minat yang sama, kadar keimanan yang sama, dan lain sebagainya. 

Semakin tinggi kualitas seorang pria, maka semakin banyak wanita yang menaruh minat untuk menjadi istrinya. Pria tersebut bisa menaikkan standar kriterianya dan memilih wanita dengan kualitas paling baik di antara para wanita lainnya (paling muda, paling cantik, paling cerdas, dan lain sebagainya).

2. Jendela reproduksi mengecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun