Mohon tunggu...
Marintan Irecky
Marintan Irecky Mohon Tunggu... Lainnya - ENG - IND Subtitler and Interpreter

Indonesian diaspora who has been living in Saudi Arabia since 2013. Currently interested in topics about women, family and homemaking, and female intra-sexual competition.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengenai Spekulasi Hilangnya Pesawat MH 370

10 Maret 2014   07:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:06 16294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="312" caption="Gambaran Peristiwa Hilangnya MH 370 (sumber foto: NY Daily News)"]

[/caption]

b. Pesawat Dibajak oleh Teroris

Ini adalah salah satu dugaan yang muncul ketika banyak media memberitakan tentang dua penumpang mencurigakan yang menumpang pesawat tersebut dengan paspor curian dan data diri palsu. Diberitakan bahwa seorang warga negara Italia dan seorang warga negara Austria melaporkan ke pihak berwajib dan media bahwa mereka tidak termasuk dalam daftar korban seperti yang ramai diberitakan. Keduanya pun mengabarkan pada keluarga mereka agar tidak khawatir mengenai keselamatan mereka, sebab mereka tidak berada dalam pesawat yang hilang tersebut. Pesawat hilang tanpa jejak, dua penumpang dengan paspor curian, dan tidak ditemukannya puing pesawat yang mengindikasikan kecelakaan membuat banyak orang mengira ini adalah aksi terorisme.

Bukan hal yang mustahil dugaan tersebut, tapi perlu diingat bahwa membajak pesawat juga bukan hal yang mudah. Dan tentunya untuk melakukan kejahatan luar biasa yang lebih berpotensi pada kecelakaan maut tersebut, sang teroris (or should I say, kelompok teroris? Karena untuk membajak pesawat sebesar itu pastinya dibutuhkan lebih dari seorang pelaku untuk merancang dan menjalankan aksi teror) pastinya memiliki motif dan rencana yang kuat.

Pesawat MH 370 sudah lebih dari 24 jam menghilang tanpa jejak dengan bahan bakar yang hanya cukup untuk terbang selama 7,5 jam. Apakah mungkin teroris beraksi untuk membajak pesawat tanpa mengklaim tindakan tersebut? Teror diciptakan untuk membuat sasarannya takut dan mengalami trauma. Dan sejauh pengamatan saya, pelaku teror biasanya mengumumkan maksud tindakan mereka melakukan pembajakan tersebut. Tentu saja untuk melihat reaksi ketakutan orang, badan, atau negara yang jadi sasaran teror mereka.

Lagipula, kalau memang benar ada aksi pembajakan di dalam pesawat, bukankah seharusnya salah satu dari 12 cabin crew yang bertugas sempat memberikan sinyal kepada flight crew? Bila flight crew menerima sinyal, maka cockpit akan mengunci dirinya secara otomatis dari dalam dan mengirimkan sinyal meminta bantuan lewat radio. Sementara sejak komunikasi terakhir dari cockpit hingga pesawat dinyatakan hilang dan gagal mendarat, tidak ada satu pun tanda bahaya yang dikirimkan oleh cockpit crew.

Beberapa orang di Twitter berspekulasi bahwa pesawat bisa jadi mendarat di bandara lama yang tidak terpakai atau bahkan di daratan yang tidak terdeteksi. Ini logika yang agak aneh. Sekalipun cockpit memutuskan komunikasi dengan sengaja dan tidak melaporkan keberadaan pesawat terakhir kepada ATC, apakah mendaratkan pesawat sebesar itu mungkin dilakukan? Sebab untuk melakukan pendaratan, flight crew harus melapor untuk mendapatkan clear altitude (ketinggian yang aman) sehingga pesawat terhindar dari tabrakan dengan pesawat lain yang terbang di ketinggian yang sama.

Juga untuk mendaratkan pesawat, pilot harus memperhitungkan luas runway (landasan), apakah cukup memadai untuk melakukan pendaratan. Katakanlah pesawat berhasil mendarat di suatu tempat, apakah masuk akal nggak ada satu pun radar militer yang menangkap sinyalnya? Pesawat atau benda asing apapun di udara pasti tertangkap pergerakannya oleh radar militer yang dimiliki oleh semua negara di dunia.

Dua spekulasi di atas adalah rumor yang menyeruak setelah hilangnya MH 370 ramai diberitakan. Saya membahas ini di blog karena terlalu banyak rumor yang beredar tanpa dasar pengetahuan yang jelas. Apapun yang terjadi pada MH 370, saya yakin kejadiannya sangat cepat, tidak diduga, bersifat sangat serius dan membuat flight crew maupun cabin crew tidak punya pilihan atau sempat mengirimkan sinyal tanda bahaya. Mudah-mudahan saja pesawatnya segera ditemukan dan meski banyak pihak mengklaim kecil kemungkinannya, semoga ada penumpang dan kru yang selamat.

Bagi seluruh cabin crew maupun flight crew, mari jadikan peristiwa ini pengingat supaya kita selalu belajar dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan dalam tiap penerbangan.

Safe flight wherever you are flying today, guys!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun