[caption id="attachment_391868" align="aligncenter" width="614" caption="Sutradara Mez Tharatorn dan aktris Ice Preechaya berpose saat jumpa pers (dok. dearmarintan)"]
[caption id="attachment_391873" align="aligncenter" width="614" caption="MC, sutradara, aktris, dan penerjemah bahasa Thailand berfoto bersama usai jumpa pers (dok. dearmarintan)"]
Dari hasil menguping percakapan kedua orang tersebut Jira menemukan banyak kelucuan dan membahasnya dengan sang sutradara Mez Tharantorn. Jadilah bersama dua orang penulis lainnya, Mez bekerjasama untuk menerjemahkan ide tersebut menjadi skrip yang kocak dan menghibur. Dan karakter Gym yang gentar setiap kali hendak berbicara dalam bahasa Inggris dengan orang asing sangat dekat dengan keseharian banyak orang Thailand.
Tak heran bila film yang memakan waktu satu setengah tahun untuk sejak dari proses penulisan skrip hingga pasca produksinya ini sukses dan dalam minggu perdana pemutarannya berhasil meraup untung lebih dari 29 juta Baht. Ini membuktikan bahwa salah satu rahasia film sukses di bioskop adalah memiliki jalinan cerita yang dekat dengan keseharian penontonnya.
Dari segi akting, kepiawaian Ice Preechaya memerankan tokoh utama wanita yang cantik dan lucu sudah tidak perlu diragukan lagi. Preechaya yang sebelumnya berakting dengan sangat baik di film ATM: Er Rak Error (2012) sangat berbakat dan seolah tidak memerlukan banyak usaha untuk tampil natural saat melakoni berbagai ekspresi, mulai dari menangis, kecewa, bahagia, sampai hal-hal kecil lainnya yang membuat penonton tertawa. Sunny Suwanmethanont (Seven Something, 2012) yang menjadi lawan mainnya pun sudah sejak lama menjadi idola penggemar film-film Thailand. Keduanya bermain dengan baik, meskipun belum bisa mengalahkan chemistry antara Ice Preechaya dan Chantavit Dhanasevi lawan mainnya di ATM.
Kehadiran para pemeran pendukung lainnya di film ini cukup menutupi celah di mana dalam beberapa adegan keduanya tidak begitu kuat kemesraannya. Wajah para pemain pendukung ini cukup dikenal dan beberapa kali muncul dalam film-film produksi GTH lainnya. Sangat banyak adegan kocak yang akan membuat penonton terpingkal-pingkal karena geli, tetapi harus ingat untuk tidak mengajak anak di bawah umur menonton film ini. Sebab di dalamnya banyak humor dewasa, juga beberapa kali ada adegan yang menunjukkan hal-hal yang kurang nyaman ditonton bersama anak.
Secara keseluruhan, siapapun yang menonton film ini akan merasa terhibur dan bisa dipastikan keluar dari bioskop dengan senyum mengembang di wajah. Bagi yang penasaran ingin menonton, film ini baru akan dirilis untuk umum pada 24 Januari mendatang. Selain di Indonesia, film ini akan tayang di Hong Kong, Taiwan, dan seluruh negara ASEAN, kecuali Laos.
* * *
I Fine Thank You Love You (2014)
Durasi: 122 menit