Pada tahun ajaran 2022/2023 terdapat kenaikan angka anak-anak yang tidak melanjutkan sekolahnya atau putus sekolah dimana angka putus sekolah di jenjang SMK sebanyak 12.404 siswa, SMA sebanyak 10.091 siswa,SMP 13.716 siswa dan SD angkanya mencapai 40.623 siswa (source:goodstats)
APA PENYEBABNYA?
Faktor ekonomi masih menjadi faktor paling besar penyebab anak putus sekolah,Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 76% mayoritas keluarga yang memberikan alasan anak putus sekolah karena faktor ekonomi. Diantaranya sebesar 67,0% mengungkapkan alasannya karena tidak mampu bayar biaya sekolah dan 8,7% menerangkan bahwa anaknya harus bekerja/mencari nafkah.
Dari angka tersebut menunjukan bahwa kesenjangan sosial masih terjadi dikalangan masyarakat di bidang ekonomi dan pendidikan. Masih banyak anak yang tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena alasan ekonomi bahkan dari jenjang sekolah dasar sekalipun.
Lalu apa solusinya?
Solusi dalam menekan angka kesenjangan sosial dibidang pendidikan agar anak tetap dapat melanjutkan sekolahnya adalah :
1. Peningkatan anggaran di bidang pendidikan
2. Membuat program beasiswa dan bantuan keuangan
Kesenjangan tidak hanya terjadi didalam faktor ekonomi keluarga anak saja,dimana masih banyak juga  anak-anak  yang sama-sama sekolah namun tidak mendapatkan porsi pendidikan yang sama. Hal ini menyebabkan kualitas belajar anak tidak sama dengan anak lainnya,Bagaimana cara agar anak mendapatkan porsi pendidikan yang sama?
1. Pembangunan infrastruktur yang merata
2. Meningkatkan penggunaan teknologi pendidikan
3. Pelatihan dan pengembangan guru
4. Evaluasi dan mentoring
Dengan hal tersebut diharapkan setiap anak tetap bisa melanjutkan sekolahnya dan dapat berkembang dengan mendapatkan porsi pendidikan yang sama dengan semua anak-anak lainnya dan dapat meningkatkan  SDM generasi muda kedepannya menjadi lebih berkualitas.
Dengan begitu angka kesenjangan sosial di bidang pendidikan karena ekonomi dan kesenjangan pendidikan didalam pembelajaran dapat berkurang.Â
Mengapa begitu penting menekan angka kesenjangan sosial di bidang pendidikan?