Kampung Sibaklasik terus menginspirasi dengan penerapan sistem zero waste yang berhasil mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah. Salah satu inovasi unggulan di kampung ini adalah bank sampah, yang tidak hanya membantu mengurangi limbah tetapi juga memberikan nilai ekonomis bagi warga. Bank sampah ini telah menjadi motor penggerak perubahan, membuktikan bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi juga peluang. Â
Â
Bank sampah di Kampung Sibaklasik beroperasi dengan sistem sederhana namun efektif. Warga mengumpulkan sampah anorganik seperti plastik, kertas, dan logam, yang kemudian disetorkan ke bank sampah. Sampah-sampah ini dipilah, ditimbang, dan dihargai berdasarkan jenis dan beratnya. Hasilnya dicatat sebagai tabungan yang bisa dicairkan dalam bentuk uang atau ditukar dengan kebutuhan rumah tangga. Â
 Â
Bank sampah di Kampung Sibaklasik memberikan manfaat nyata, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi:Â Â
1. Pengurangan Limbah ke TPA
  Dengan sistem pemilahan yang baik, volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) berkurang drastis. Â
2. Peningkatan Penghasilan Warga
  Sampah yang biasanya dianggap tidak bernilai kini menjadi sumber pendapatan tambahan. Dalam sebulan, seorang warga bisa mendapatkan Rp50.000 hingga Rp200.000 dari hasil penjualan sampah. Â
3. Edukasi Gaya Hidup Zero Waste
  Bank sampah menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, terutama dalam hal memilah dan mengelola sampah. Â
4. Daur Ulang dan Kreativitas Â
  Sampah yang disetorkan tidak hanya dijual, tetapi juga didaur ulang menjadi produk bernilai, seperti kerajinan tangan atau bahan bangunan sederhana. Â
"Selain membantu warga mendapatkan penghasilan tambahan, bank sampah ini juga memperkuat budaya memilah sampah di rumah. Ini langkah kecil, tapi dampaknya besar," ujar Saifudin Efendi, Ketua RT Kampung Sibaklasik.Â
Â
Dengan inovasi seperti bank sampah, Kampung Sibaklasik membuktikan bahwa gaya hidup zero waste bukan hanya utopia, tetapi bisa diwujudkan dengan kolaborasi dan komitmen bersama. Inisiatif ini tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk menciptakan nilai ekonomis dari hal-hal yang sebelumnya dianggap tak berguna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H