Mohon tunggu...
Dea Puspita
Dea Puspita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi dari universitas muhammadiyah sidoarjo yang memiliki keterampilan di bidang copywriter, komunikasi, sosial media manajemen dan public relattion.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pot Camonik di Kampung Sibaklasik: Inovasi Ramah Lingkungan dalam Sistem Zero Waste

20 Desember 2024   06:05 Diperbarui: 20 Desember 2024   05:05 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Limbah organik yang biasanya dibuang kini dapat diolah menjadi pupuk, mengurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA).  

2. Efisiensi dalam Berkebun 

   Dengan nutrisi langsung dari komposter, tanaman tumbuh lebih subur tanpa memerlukan pupuk tambahan.  

3. Hemat Biaya

   Warga tidak perlu membeli pupuk kimia, sehingga dapat menghemat pengeluaran sekaligus menjaga kualitas tanah.  

4. Ketahanan Pangan

   Warga dapat memanfaatkan pot camonik untuk menanam sayuran seperti cabai, bayam, atau kangkung, sehingga mengurangi ketergantungan pada pasar.  

"Sejak menggunakan pot camonik, saya tidak lagi membuang sisa makanan. Semua dimanfaatkan untuk membuat pupuk, dan hasilnya tanaman saya lebih subur," ujar salah satu warga Kampung Sibaklasik.  

Keberhasilan pot camonik tidak lepas dari kerja sama komunitas di Kampung Sibaklasik. Proses produksi pot melibatkan warga setempat, yang menggunakan bahan bekas seperti ember plastik, kaleng, atau pipa PVC sebagai material utama. Selain itu, komunitas lingkungan seperti Ecoton juga berperan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan.  

Pot camonik adalah contoh nyata bagaimana solusi sederhana bisa membawa perubahan besar," kata Saifudin Efendi, Ketua RT Kampung Sibaklasik.  

Keberhasilan pot camonik mulai menarik perhatian dari luar Kampung Sibaklasik. Beberapa komunitas dari Gresik dan kota lain datang untuk belajar tentang cara membuat dan menggunakan pot ini. Bahkan, pemerintah daerah mulai mempertimbangkan untuk memperluas implementasi pot camonik sebagai bagian dari program pengelolaan sampah organik.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun