Pada sebuah kota kecil, terdapat dua sahabat sejati, yaitu Daffa dan Fery. Mereka sudah bersahabat sejak kecil, berbagi suka maupun duka bersama-sama. Daffa merupakan sosok yang ceria dan penuh semangat, sedangkan Fery merupakan sosok pendiam namun bijaksana. Mereka saling melengkapi satu sama lain.
Suatu hari, mereka berpetualang ke daerah pedalaman, sesampainya disana mereka tersesat. Meskipun takut, mereka berusaha tetap tenang dan bekerja sama untuk mencari jalan pulang. Saat malam tiba, Daffa dan Fery duduk di bawah pohon besar karena merasa letih, mereka bercerita dan tertawa meskipun sedang dalam keadaan sulit.
Setelah beberapa hari berjuang untuk mencari jalan pulang, akhirnya mereka menemukan jalan pulang. Pengalaman itu memperkuat ikatan persahabatan mereka. Mereka belajar bahwa dalam kesulitan, persahabatan merupakan kekuatan terbesar.
Seiring berjalannya waktu, Daffa dan Fery tumbuh menjadi pemuda yang tangguh dan bijaksana. Meskipun jarak memisahkan mereka ketika mereka memasuki perguruan tinggi, persahabatan mereka tetap tak tergoyahkan, mereka masih sering berkabar melalui handphone.
Ketika mereka dewasa, Daffa dan Fery berbagi impian mereka. Mereka saling mendukung dan mendorong satu sama lain untuk meraih tujuan mereka. Persahabatan mereka tidak pernah pudar, bahkan ketika mereka menjalani hidup masing-masing.
Hingga suatu hari, ketika hari libur tiba, Daffa dan Fery janjian untuk bertemu di teras rumah Daffa. Mereka pun mengobrol dengan asyik dan menyadari betapa beruntungnya mereka memiliki satu sama lain sebagai sahabat sejati sepanjang hidup mereka. Dan dengan senyum, mereka bersumpah untuk selalu ada satu sama lain, melewati segala liku-liku kehidupan, sebagai dua sahabat sejati yang tak terpisahkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H