Mohon tunggu...
Dean Wahyu Permana
Dean Wahyu Permana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Semangat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menerobos Batas: Inovasi Pesantren Jawa Timur dalam Menyongsong Bonus Demografi 2045

22 Oktober 2024   18:12 Diperbarui: 22 Oktober 2024   18:16 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

c. Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri

Pondok Pesantren Lirboyo di Kediri dikenal sebagai pesantren salaf yang masih mempertahankan metode pembelajaran klasik berbasis kitab kuning. Meskipun begitu, Lirboyo juga mulai berinovasi dengan menambah pendidikan umum serta mengembangkan program-program keterampilan. Pesantren ini menyelenggarakan pendidikan formal, dari tingkat sekolah menengah umum hingga perguruan tinggi, yang disertai dengan pelatihan keterampilan teknis seperti komputer, desain grafis, dan pengelolaan bisnis.

Pesantren ini juga mengelola koperasi santri serta mendukung usaha mikro yang ada di lingkungan pesantren. Fokus utama dari inovasi di Lirboyo adalah menciptakan santri yang mandiri secara finansial setelah menyelesaikan pendidikan, sehingga mereka tidak hanya terampil dalam ilmu agama tetapi juga memiliki keterampilan hidup yang relevan dengan kebutuhan zaman.

d. Pondok Pesantren Sabilurrosyad, Malang

Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Gasek, Malang, didirikan oleh KH. Marzuki Mustamar dan telah melakukan berbagai inovasi, terutama di bidang digitalisasi. Sabilurrosyad cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi, dan santri diajarkan keterampilan teknologi serta digitalisasi sebagai bagian dari kurikulum tambahan.

Selain digitalisasi, pesantren ini juga memiliki program pemberdayaan ekonomi yang fokus pada pengembangan unit usaha berbasis komunitas. Produk-produk pertanian dan peternakan yang dihasilkan oleh pesantren dijual secara daring melalui platform e-commerce yang dikelola oleh santri. Dengan program ini, Sabilurrosyad tidak hanya memberikan keterampilan kewirausahaan kepada santri, tetapi juga membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas di sekitar pesantren.


Tantangan yang Dihadapi Pesantren

Walaupun banyak pesantren yang telah melakukan inovasi, mereka masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satu masalah utama adalah keterbatasan sumber daya. Banyak pesantren, terutama yang berada di daerah terpencil, mengalami kesulitan dalam hal dana dan infrastruktur. Tanpa dukungan yang cukup, sulit bagi mereka untuk menerapkan inovasi yang diperlukan.

Selain itu, ada juga tantangan dalam hal perubahan budaya. Beberapa pesantren yang sangat menjaga tradisi mungkin kesulitan untuk menerima ide-ide baru. Oleh karena itu, penting untuk memperkenalkan inovasi dengan cara yang menghormati nilai-nilai yang sudah ada, agar tidak menghilangkan esensi pesantren itu sendiri.

Peluang Emas di Tengah Tantangan

Meskipun ada tantangan, peluang yang ditawarkan oleh bonus demografi sangat besar. Jika pesantren dapat beradaptasi dan menyiapkan santri dengan baik, mereka bisa menjadi pusat pendidikan yang menghasilkan generasi muda yang siap berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Dengan banyaknya pesantren dan santri di seluruh Indonesia, potensi ini sangat berarti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun