Ranah publik mengkriminalisasikan nepotisme. Namun pada ranah pribadi, nepotisme merupakan hal yang lumrah.
Tanyakan saja kepada diri sendiri, jika punya uang atau pengaruh, akankah kalian menggunakannya untuk membantu kerabat?
Pada akhirnya, koneksi yang menentukan kualifikasi di dunia yang kita tinggali. Memang tidak ideal. Tapi hidup ini tidak ideal. Dan di dunia nyata bahkan mereka yang punya koneksi yang ideal pun gagal mengungguli mereka yang tidak hanya mengandalkan prestasi dan kerja keras.
Terus menerus mengeluhkan nepotisme tidak akan membawa kita kemana pun. Bagi mereka yang punya keuntungan koneksi cobalah untuk tidak menyia-nyiakannya. Dan bagi mereka yang tidak punya keuntungan, terimalah bahwa kalian harus bekerja lebih keras daripada hanya mengeluh dan menyerah.
Ada cukup banyak contoh orang yang naik pangkat tanpa dukungan nepotisme. Jadi saran saya, kejarlah bayi nepo tanpa banyak mengeluh. Anggaplah mereka hanya satu atau dua langkah unggul start dengan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H