Rusia dan China diisukan ingin mengejar sumber daya ini. Deposit mineral Artik diperkirakan senilai lebih dari 30 triliun dolar. Penelitian menunjukkan bahwa sepertiga dari gas alam dunia yang belum ditemukan terletak di Kutub Utara. Jadi tidak mengherankan jika kedua negara ini ingin memonopoli kawasan ini.
Bagaimana reaksi negara-negara lain terhadap kesepakatan baru ini? Negara-negara Arktik tidak  yakin tentang perjanjian maritime baru ini. Anggota Dewan Arktik sebenarnya telah menolak untuk berurusan dengan Moskow, terutama setelah invasi Putin ke Ukraina.
Dewan Arktik dewan saat ini punya tujuh anggota yaitu Amerika Serikat, Rusia, Kanada, Denmark, Finlandia, Islandia, Swedia, dan Norwegia.
Dewan ini merupakan organisasi yang menangani masalah mengenai wilayah Arktik dan penduduk aslinya.
Tapi Rusia tidak lagi menjadi anggota tetap. Dan Dewan memutuskan untuk menghentikan 130 operasi kolaboratif dan komunikasi dengan Moskow.
Hal ini menyebabkan Rusia  berkonsentrasi pada agenda Arktiknya sendiri. Hasilnya, kesepakatan Maritim baru dengan China. Para ahli mengatakan Moskow merasa terancam oleh NATO dan Dewan Arktik, sehingga meningkatkan kerja sama dengan China dan mitra non-barat lainnya seperti India.Â
Tidak hanya Rusia yang memiliki agenda kuat sejauh menyangkut Kutub Utara, China telah mencari peran yang lebih besar dalam Urusan Arktik. Hal ini terjadi ketika hubungan politik dan ekonomi semakin dalam dengan Moskow. Para ahli mengatakan bahwa Rusia bisa menjadi rute terbaik China untuk mendapatkan pengaruh yang lebih besar di kawasan Artik.
China yang telah menyatakan diri sebagai "Near-Artic Satate" atau "negara dekat-arktik". Tujuannya untuk merebut akses ke jalur pelayaran dan sumber daya Arktik. Beijing bahkan telah mengusulkan Jalur Sutra di atas es. Dan ini akan menjadi jaringan besar pada jalur Arktik yang dimiliki Cina.Â
China juga sudah mengklaim diri sebagai pemangku kepentingan dalam urusan Arktik. Beijing beralasan bahwa bahwa perubahan iklim di kawasan itu akan berdampak langsung terhadap lingkungan dan ekonominya.
Beijing mengatakan bahwa negara mereka menjunjung tinggi misi penting untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan Kutub.
Jadi apa iya inilah tujuan kesepakatan Maritim yang baru dengan Rusia? Untuk menjaga perdamaian dan keamanan di kawasan Artik? Sebaliknya, persaingan sengit atas Kutub Utara tampaknya tidak ikut memanas. Faktanya, upaya Rusia dan China untuk mendominasi wilayah tersebut dapat meningkatkan ketegangan antara barat dan Rusia.