Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Piala Dunia Qatar Menghadapi Konflik Ideologi (dan Kemunafikan)

25 November 2022   12:00 Diperbarui: 25 November 2022   12:16 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Jerman berpose dengan tangan menutupi mulut saat berbaris untuk foto tim sebelum pertandingan Piala Dunia melawan Jepang. (Alexander Hassenstein/Getty Images via CNN)

Bicara tentang suara, gestur menutup mulut tim Jerman semalam merupakan simbol dari suara-suara yang ingin dibungkam. Protes bermula dari homoseksualitas yang diilegalkan tuan rumah Piala Dunia 2022. Negara tersebut mengkriminalisasi hubungan sesama jenis hingga menarik kritik mulai dari pembangunan infrastruktur hingga pada turnamen berjalan.

Dan Barat ingin menunjukkan simbol Pro LGBT dan membela keragaman, inklusivitas, dan melindungi hak asasi manusia. Semua yang terdengar hebat, mulia, dan ideal. Tapi semua itu berbau kemunafikan. Sementara Barat ingin sekali lagi menampilkan dirinya sebagai pelindung Hak Asasi Manusia, pihak yang menunjuk diri sendiri sebagai pengawas global, pertanyaan yang ingin saya tanyakan adalah apakah protes tersebut tidak terlalu mencampuri urusan dalam negeri sebuah negara?

Apakah Barat akan mengubah undang-undangnya atau pendiriannya tentang suatu masalah jika negara lain protes? Apakah Barat akan legowo mengubah hukumnya demi membela hak-hak di bagian lain dunia? Dalam hal ini adalah China. Lebih khusus lagi wilayah xinjiang China yang identik dengan penganiayaan terhadap Muslim Uighur. Apa yang telah dilakukan Barat mengenai masalah tersebut? Kenapa hanya pernyataan saja yang dilontarkan, kenapa tidak memakai ban lengan juga saat Olimpiade Beijing demi membela Hak Asasi Manusia muslim Uighur?

Juga, kenapa tidak melontarkan protes kepada Rusia sekarang? Saya bawa-bawa Rusia karena apa yang terjadi di sana hari ini. Beberapa jam yang lalu parlemen Rusia mengesahkan pembacaan ketiga dan terakhir dari undang-undang yang menegaskan larangan apapun bagi promosi LGBT. "Jadi Rusia akan mempidana orang dari segala usia jika kedapatan melakukan tindakan yang dianggap mempromosikan LGBT. Undang-undang ini termasuk perilaku online dalam iklan, buku, film, atau di depan umum. Jika melakukannya terancam dikenakan denda berat. Pertanyaan saya di mana pengawas global dalam masalah ini? Di mana ban kapten pelanginya?

Poin saya sederhana. Siapa yang memenangkan Piala Dunia sepak bola Qatar masih harus ditunggu untuk saat ini tapi Barat sudah pasti jadi juara  kemunafikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun