Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Putin Ingin Kirim Gas ke Eropa, Jerman Menolak

14 Oktober 2022   23:09 Diperbarui: 11 November 2022   22:40 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaannya, apakah Eropa masih mau gas Rusia? Sebelum perang Eropa mengandalkan  gas Rusia. Benua biru mengimpor lebih dari 40 persen gas Rusia. Tapi situasi telah banyak berubah sejak itu. Perkiraan mengatakan bahwa Rusia telah memotong pasokan gasnya ke UE hampir 88%. Akibatnya konsumen kewalahan dengan harga gas yang menggila. Maklum, gas adalah nadi energi Eropa. Sehingga jika pasokan gas terhambat, Benua Biru terancam gelap gulita. Bayangkan saja, harga grosir gas di Eropa naik lebih dari dua kali lipat sejak perang Ukraina.

Jadi apakah Eropa butuh gas Gas Rusia sekarang? tentu saja iya, tapi "apakah masih mau menerima gas Rusia?" akan menjadi pertanyaan yang sulit untuk dijawab.

Jerman punya jawaban. Inilah yang dikatakan juru bicara pemerintah Chirstiane Hoffmann kepada wartawan di Berlin yang saya kutip dari Washington Post , "Terlepas dari kemungkinan sabotase dari dua jaringan pipa, kami telah melihat bahwa Rusia tidak lagi menjadi pemasok energi yang dapat diandalkan, dan bahkan sebelum kerusakan pada Nord Stream 1, sudah tidak ada aliran gas,"

Dengan kata lain, Jerman mengatakan "tidak" pada gas Rusia. Kini, cadangannya hampir penuh sehingga punya cukup gas untuk melewati  musim dingin, tetapi hanya jika menerapkan penghematan. Jadi Jerman sudah punya rencana penghematan. Pemerintah membatasi penggunaan pemanas dan lampu di gedung-gedung publik. Situasi Spanyol juga sama. Bahkan ada kesepakatan Pan-EU  untuk memangkas penggunaan gas sekitar 15 persen.

Tapi sepertinya Putin sudah memperkirakan penolakan Jerman karena beliau sudah lebih dulu bikin rencana cadangan. Sebelumnya, Putin telah menghubungi presiden Turki, Erdogan. Rusia ingin mengekspor lebih banyak gas ke Eropa melalui Turki. Pada dasarnya bikini Turki jadi pusat pasokan baru  gas Rusia ke Eropa. Dengan begitu Putin bisa tetap mempertahankan cengkeraman Rusia pada pasar energi Eropa.

Tapi di samping seluk beluk tersebut, pertanyaan besarnya adalah kenapa Putin berusaha menawarkan apa yang dipersulitnya sendiri sebelumnya? Kenapa beliau berubah pikiran? Kenapa Putin ingin melanjutkan pasokan gas ke Eropa? Apakah ini tentang uang dari penjualan gas? ataukah tentang tampil sebagai orang yang berjiwa besar dalam perang ini atau katakanlah pencitraan?

Sulit untuk dijawab. Tapi saya pikir, perubahan "mood" Putin ini disebabkan kombinasi dari beberapa hal. Faktanya, gas bukanlah penghasil devisa terbesar Rusia, tapi minyak. Sampai beberapa minggu yang lalu Rusia memainkan permainan rumit dengan Eropa, khususnya Jerman di sekitar jalur pipa Nord Stream.

Rusia memotong pasokan untuk memberikan tekanan politik tapi tetap mempertahankan kemungkinan untuk memulihkan pasokan tersebut. Putin hampir berhasil menekan Eropa. Muak dengan dampak dari krisis energi, masyarakat Eropa mulai mendemo pemerintah agar tidak ikut sanksi barat. Konsesi juga sudah akan dibuat.

Tapi kemudian sesuatu (atau seseorang) mengacaukan seluruh permainan Putin dengan meledakkan pipa tersebut. Akibatnya, Rusia kehilangan keunggulan dalam percaturan politik melawan barat.

Jadi yang coba dilakukan Putin sekarang adalah mengembalikan keunggulan itu, yaitu kemampuan untuk menyalurkan gas ke Eropa. Itupun kalau mereka  lebih kooperatif dan ramah terhadap Rusia.

Karenanya Puitin butuh Saluran pipa baru. Di sini Turki muncul sebagai juru selamat langkah Kremlin. Saluran pipa Turki sudah beroperasi selama beberapa tahun dengan kapasitas yang jauh lebih kecil daripada jalur Nord Stream, tapi mungkin bisa diperbesar nantinya. Bahkan mungkin itu yang  dibicarakan Putin dan Erdogan hari kemarin (13/10/2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun