Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksi Sekarang Bukan Sekadar Protes Rezim, Iran Menuntut Demokrasi dan HAM

12 Oktober 2022   20:03 Diperbarui: 13 Oktober 2022   07:05 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Iran memprotes kematian Mahsa Amini | Foto: AP/Francisco Seco

Kematian Mahsa Amini menjadi ground zero protes anti-pemerintah di Iran. Penyebab kematian gadis berusia 22 tahun tersebut telah memicu kemarahan warga di seantero negara. Dari Teheran, ledakan kemarahan meluas sampai ke luar negara republik Islam tersebut.

Kini, tensinya makin meningkat. Penyebabnya karena kematian gadis muda Iran lainnya. Nika shakarami, seorang gadis berusia 16 tahun yang ditemukan tewas secara misterius. Setelah menghilang selama 10 hari, Nika menjadi tokoh baru demonstrasi anti-pemerintah ini.

Berita  kematiannya sudah terdengar beberapa minggu lalu. Kini, penyebab kematiannya yang menjadi minyak bagi api kemarahan publik. Pada 20 September, Nika Shakarami ikut melakukan aksi demo. Di sebuah video, Nika terlihat membakar jilbabnya dan meneriakkan slogan-slogan anti-pemerintah.

Teman-temannya mengaku kalau segera  setelah vidio tersebut diambil, Nika dikejar oleh pasukan keamanan dan menghilang. Sepuluh hari kemudian keluarga Nika menemukan mayatnya di kamar mayat. Mereka menuduh bahwa dibunuh oleh Korps Penjaga Revolusi Iran. Otoritas Iran tidak setuju dan mengeluarkan versi yang berbeda tentang penyebab kematian Nika melalui sebuah vidio.


Sebagai pembelaan, pemerintah merilis sebuah vidio di TV Nasional Iran minggu lalu. Vidio tersebut mengklaim bahwa remaja tersebut masuk ke sebuah gedung di mana dia secara paksa diusir oleh pekerja di sana. Warga melihat bahwa ada yang janggal dari penjelasan yang dibuat oleh pihak berwenang Iran.

Keluarga Nikka mengatakan penjelasan itu terlalu direkayasa baik penjelasan dan videonya. Keluarga menuduh jika rekaman itu palsu, dan pihak berwenang berbohong. Terakhir saya cek, pihak berwenang Iran telah menahan anggota keluarganya juga.  

Seluruh episode ini telah menjadi titik fokus baru dari protes anti-pemerintah. Seruan dan aksi protes baru melawan pemerintah menjalar ke kota-kota. Tagar "#NikaShakarami" menjadi tren di media sosial selama berminggu-minggu. Tagar tersebut menjadi api baru bagi protes anti-pemerintah.

Bermula dari Teheran, protes menggema mencapai kota-kota jauh. Seperti Mahabad di Barat Laut Iran, siswa di sana turun ke jalan melambaikan jilbab mereka dan berseru agar pemerintah segera mengakhiri kebrutalan. Mereka juga merobek gambar-gambar pemimpin Iran dari buku sekolah.

Di kota Bushehr pendemo ditahan, bahkan di kilang minyak. Para pekerja dari kilang minyak Abadan menggelar protes solidaritas terhadap wanita Iran. Mereka terlihat menyerukan "jangan takut".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun