Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Biden Peringatkan "Armageddon" Tanggapi Ancaman Nuklir Putin

9 Oktober 2022   10:05 Diperbarui: 10 Oktober 2022   17:43 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga kini AS telah memberikan dukungan militer senilai 17 miliar dolar ke Ukraina. Tetapi sebagian besar bersifat defensive. Dukungan tersebut ditujukan untuk menahan serangan Rusia. Jika Putin menggunakan senjata nuklir, dukungannya pasti berubah. Bisa saja senjata mematikan yang dikirim ke Ukraina.

Jadi, kalau Putin sampai nekat menggunakan senjata nuklir, akan menjadi alasan bagi Barat untuk membuka keran untuk mengekspor senjata mematikan dan ofensif. Para pakar militer percaya kalau Ukraina akan diberikan rudal jarak jauh bahkan mungkin jet tempur.

Selanjutnya ke respon politik. Tidak ada negara yang yang akan tinggal diam ketika senjata nuklir digunakan. Kenapa? Karena senjata nuklir telah menjadi preseden bagi planet ini, dan dalam geopolitik preseden adalah segalanya.

Jika Rusia menggunakan senjata nuklir dan lolos begitu saja tanpa konsekuensi, negara-negara lain akan terdorong untuk melakukan hal yang sama. Otomatis negara-negara netral mau tidak mau ikut menegur Rusia.

Negara-negara seperti Indonesia, Cina, Arab Saudi, dan Afrika Selatan mungkin tidak secara terbuka mengutuk Rusia, tetapi jika senjata nuklir ditembakan kita tidak mungkin hanya diam saja. Setidaknya ada penolakan terhadap Vladimir Putin secara pribadi akan dari negara kita tanpa perlu lewat voting-votingan.

Pertanyaannya, apakah presiden Rusia ingin mengambil risiko itu. Rusia sudah menghadapi kritik halus dari India dan China. Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan kepadanya bahwa "Ini bukan era perang. Presiden Xi Jinping mengatakan beliau "punya kekhawatiran tentang invasi Rusia."

Semenjak menginvasi Rusia lingkaran Putin mengecil. Menggunakan senjata nuklir sudah pasti akan membuatnya semakin mengecil.

Meski begitu, ada sisi lain dari senjata nuklir. Akan ada syok bagi negara setangguh manapun. Kengerian yang dihasilkannya akan mematahkan semangat nasionalis manapun.

Pikirkan saja, serangan nuklir AS ke Hiroshima dan Nagasaki. Segera setelah bom dijatuhkan, Tokyo menyerah. Peristiwa 1945 tersebut memberikan preseden tentang dampak psikologis senjata nuklir. Jadi jika Putin menggunakan senjata nuklir, bisa menghancurkan moral pasukan Ukraina.  Alhasil invasi Putin akan terus berlanjut dan dunia harus menanggung krisis akibat peperangan.

Begitulah alasan strategis kenapa nuklir bisa saja atau tidak digunakan. Tentu saja ada juga argumen akal sehat. Kehancuran yang dihasilkan bisa melayangkan ribuan nyawa dalam kepulan asap. Bahkan jika Putin hanya menggunakan senjata nuklir taktis, generasi masa depan bisa terluka olehnya. Apakah Putin ingin dikenang seperti itu? Saya kira, jawaban Putin akan menjadi kunci nasib planet ini.

Sumber: CNN, The Guardian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun