Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Belajar dari Perang Ukraina, Cina Diam-diam Tingkatkan Daya Tembak Kapal Perang

25 Agustus 2022   21:34 Diperbarui: 26 Agustus 2022   18:28 1303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guided-missile destroyer Cina berlayar di perairan LCS selama latihan maritim pada Agustus 2020. (chinamil.com .cn/Foto oleh Li Wei)

Ada satu kekuatan dunia yang mengawasi dengan cermat pertempuran di Ukraina: Cina.

"Konflik di Ukraina sekarang akan menjadi perempatan lampu merah bagi Xi Jinping."

Begitulah pendapat saya di sebuah artikel bulan Februari lalu sebelum Rusia menggempur Ukraina.

Pendapat saya masih tetap sama sampai saat ini. Partai komunis telah mempelajari secara ekstensif jatuhnya Uni Soviet untuk mengamankan cengkeramannya pada kekuasaan di dalam negeri.

Sekarang Beijing dengan hati-hati mempelajari serangan Rusia karena nanti saat Cina memutuskan untuk menyerang Taiwan, pelajaran dari Ukraina mungkin berguna. Malahan cina sudah dan sedang menerapkan pembelajaran dari perang Rusia vs Ukraina.

Pelajaran apa saja itu?

Yang paling jelas diambil dari perang di Ukraina adalah bahwa tidak ada perang modern yang bisa berakhir dengan cepat. Pasukan Rusia terlalu percaya diri. Putin percaya kalau tentaranya bisa dengan cepat menaklukan Kiev.

Seperti yang kita ketahui bersama, hal itu tidak terjadi. Enam bulan berlalu, pasukan Putin kelihatan berperang tanpa arah. Pasukan Ukraina mampu mempertahankan ibukota.

Pasokan senjata barat meningkatkan daya tembak Ukraina dan memaksa pasukan Rusia mundur ke benteng. Apa yang telah dipelajari Cina dari hal ini? bahwa Cina akan butuh lebih banyak daya tembak untuk menyerang Taiwan. Jadi Beijing sekarang ingin memproduksi lebih banyak kapal perang.

Laporan baru dari The Guardian punya beberapa detail tentang rencana tersebut. Katanya, partai komunis baru-baru ini memberikan perintah baru mereka telah memulai kembali produksi Kapal perusak berpeluru kendali (Guided-missile destroyer).

Apa itu Guided-missile destroyer?

Pada dasarnya kapal perang yang dilengkapi dengan peluncur peluru kendali. Jadi, kapal tersebut bisa menembakan senjata yang bisa mengejar targetnya sendiri tanpa perlu campur tangan manusia terus-menerus.

Katanya Cina sedang memproduksi lima kapal tersebut untuk menambah daya gedor angkatan lautnya. Sebuah foto dari galangan kapal Dalian di Cina Utara menampakan 5 kapal perang yang sedang diproduksi tersebut.

Foto 5 kapal Guided-missile destroyer di galangan kapal Dalian di Cina Utara. (navalnews.com)
Foto 5 kapal Guided-missile destroyer di galangan kapal Dalian di Cina Utara. (navalnews.com)

Kenapa Cina butuh lebih banyak kapal perusak? Ini tak lebih untuk membentuk Angkatan Laut Perairan Biru atau yang biasa disebut Blue-Water Navy. Jadi Cina ingin membentuk angkatan laut yang mampu beroperasi di perairan dalam terbuka.

Cina ingin memiliki kekuatan tempur di laut lepas yang dapat beroperasi hampir di mana saja di seluruh dunia. Cina ingin bersaing dengan militer Amerika Serikat dan ingin punya kemampuan untuk menantang AS di teater konflik apa pun. Mendominasi laut lepas adalah bagian besar dari rencana itu. Untuk itu terlebih dahulu Cina butuh angkatan laut besar-besaran.

Dilansir dari laporan CSBA, pada tahun 2031 Cina berencana untuk menambah setidaknya lima kapal induk, lebih dari 60 kapal penjelajah dan perusak, berbagai kapal logistik, dan pembom strategis.

Dengan senjata ini Cina akan mendominasi Indo-pasifik, atau berharap semua amunisi baru ini akan membuat potensi invasi Taiwan lebih mudah. Seberapa dekat Cina untuk melakukan invasi ke Taiwan?

Mari kita lihat beberapa data. Cina punya angkatan laut terbesar di dunia. 300.000 personel aktif, 79 kapal selam, 2 kapal induk, 41 kapal perusak dan lebih dari 100 kapal kecil. Jadi, Beijing cukup dekat dengan tujuannya.

Cina juga melakukan kegiatan militer di sekitar Taiwan setiap hari. Hari ini Taiwan mendeteksi lima kapal Cina dan dua puluh pesawat. Hari ini saya mengisi waktu untuk mengumpulkan data aktivitas Cina di sekitar Taiwan dan apa yang temukan sangat mengejutkan. Coba tebak berapa kali pesawat Cina terdeteksi di dekat Taiwan bulan ini? 735 kali! OMG! bagaimana dengan kapal perang? Setidaknya 140 kali.

Apa yang coba Cina buktikan dengan semua ini? seberapa cepat militer Cina bisa mencapai Taiwan. Cina mengintimidasi Taiwan setiap hari dengan cara menunjukan aktivitas PLA (tentara nasional Cina) di dan sekitar wilayah Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen khawatir. Berikut kata Ing-wen pada pertemuannya dengan Gubernur Indiana AS ((23/8) Senin kemarin, "Baru-baru ini latihan militer Cina di daerah sekitar Taiwan telah menimbulkan ancaman signifikan terhadap status quo di dan sekitar Taiwan, selat Taiwan. dan di seluruh kawasan. Saat ini, negara-negara di kawasan dan mitra demokrasi global harus berdiri bersama dan meningkatkan kerja sama di semua area." dikutip dari WION. 

Eskalasi tidak dapat dikesampingkan. Awal Cina melakukan latihan militer, Taiwan terkepung pada enam zona tetapi sekarang kegiatan PLA terdeteksi di setidaknya tujuh zona di sekitar Taiwan. Militer Cina telah mengepung taiwan dari semua sisi.

chinapower.csis.org
chinapower.csis.org

Terakhir kali Cina melakukan latihan militer di sekitar Taiwan terjadi pada tahun 1990-an. Aktivitas militer Cina saat itu hanya terbatas pada setidaknya tiga zona dan selama pada tahun 1990-an latihannya tetap dekat dengan daratan Cina.

Tapi sekarang gambarnya terlihat berbeda. Sekarang pasukan Cina berlatih sangat dekat dengan Taiwan. Beijing telah mengumpulkan lebih banyak daya tembak dan mempercepat akuisisi pertahanan. Semua ini merupakan sinyal yang jelas dari sebuah niat. Cina mungkin tidak segera memulai tapi yang pasti sedang bersiap-siap untuk sebuah perang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun