Zelensky ingin Israel menjamin keselamatan Ukraina, dilansir dari Times of Israel. Pertanyaannya adalah apakah Israel siap untuk dialog itu?Â
Selama akhir pekan muncul laporan yang saling bertentangan. Beberapa mengatakan bahwa Bennett meminta Zelensky menyerah untuk menerima tuntutan Putin. Tetapi pejabat Israel menyangkal klaim ini, dan mengatakan tidak ada interaksi seperti itu.
Mengapa Naftali Bennett mencoba menengahi? Prancis gagal, jerman gagal, Turki juga gagal. Jadi apa harapan Israel?Â
Dialog ini akan menjadi pertaruhan Bennett. Bennett memimpin pemerintahan koalisi di negaranya, kredensialnya terus-menerus dipertanyakan di dalam negeri. Jika berhasil, mediasi ini bisa meningkatkan status politik Bennett. Ditambah Israel membutuhkan bantuan Rusia di Suriah. Ruang udara Suriah dikendalikan oleh Putin. Tanpa bantuan Putin, Israel tidak bisa menyerang proksi Iran.Â
Pada saat yang sama Israel punya kewajiban emosional, mengingat sekitar 200.000 orang yahudi hidup di Ukraina sebelum perang ini; presiden Ukraina, Zelensky adalah orang Yahudi, jadi mendukung Ukraina akan menenangkan pemilih sayap kanan Bennett di rumah. Tetapi bagaimana kalau sampai mediasi gagal? Gagal menjadi mediator akan menjadi kekhawatiran besar bagi Israel.
Amerika dan Ukraina menumpuk tekanan pada Israel, mereka ingin agar Israel ikut melempar sanksi kepada Rusia. Sejauh ini Israel menolak untuk menyerah, tapi kemarin menteri luar negeri Yair Lapid membuat konsesi yaitu berjanji untuk mematuhi tindakan internasional. Artinya Israel berjanji untuk mematuhi tindakan internasional. Jadi Israel tidak akan membantu Rusia menumpulkan sanksi.Â
Bukan hanya Ukraina dan Rusia, tetapi untuk para pemimpin seperti Bennett dan Erdogan yang punya sentimen bagus dan komunikasi jelas. Jadi, kenapa mereka tidak berhasil memadamkan api perang sebelumnya? Mungkin hal terakhir yang dibutuhkan adalah eskalasi perang, karena tepatnya itulah yang sedang dilakukan NATO.Â
NATO memulai latihan militer besar-besaran di Norwegia. Mereka menyebutnya latihan Cold Response 2022 (dilansir dari KOMPAS). Seberapa besar latihan militer itu? 30.000 tentara, 200 pesawat, dan 50 kapal.Â
Latihan tersebut merupakan latihan yang dilakukan setiap tahun. Namun 2022 tidak seperti setiap tahun, karena Rusia sedang mengobarkan perang atas ekspansi NATO.
Jadi, setelah berhari-hari berperang, ada secercah harapan untuk diplomasi, tapi NATO malah mengatur latihan militer besar-besaran.Â
Lebih buruk lagi, Finlandia dan Swedia juga  bergabung dengan latihan ini. Kita tahu bahwa Finlandia dan Swedia adalah negara netral, tetapi kali ini mereka juga berpartisipasi.Â
Moskow pun mengkritik latihan bersama ini. Inilah yang dikatakan kedutaan mereka di Norwegia, Rusia memperingatkan: "Setiap peningkatan kemampuan militer NATO di dekat perbatasan Rusia, tidak  membantu untuk memperkuat keamanan di kawasan (tersebut)." dilansir dari Yahoo News.
Hanya untuk memperjelas, tidak ada yang membutuhkan pelajaran keamanan dari Rusia. Lebih sering Rusia bukanlah negara No Action Talk Only, tindakan mereka  berbicara lebih lantang daripada kata-kata, dan NATO malah menusuk beruang Rusia yang sedang mengamuk.Â