Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sanksi AS dan Eropa terhadap Rusia: Vodka Sama dalam Botol Baru?

25 Februari 2022   11:41 Diperbarui: 23 Maret 2022   14:13 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Invasi Rusia ke Ukraina telah secara sepihak mengubah struktur kekuasaan di Eropa. Masa saling gertak sudah selesai. Vladimir Putin lebih dulu menunjukan bahwa dirinya bukan hanya tukang gertak. Serangan Rusia sudah mulai dilancarkan ke Ukraina. Apa yang dilakukan barat tentang hal itu? menjatuhkan sanksi.

Barat sebelumnya hanya melempar ancaman (meski tidak jelas), sekarang tindakan nyata dari ancaman sanksi. Amerika telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia, Australia telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia, demikian juga Kanada, Inggris, Jerman, Ukraina, Uni Eropa dan Jepang. Sanksi ini dikemas dengan nama yang berbeda; Uni Eropa menyebutnya paket sanksi awal, Inggris menyebutnya tahap pertama sanksi, semuanya menargetkan ekonomi Rusia. China mengatakan ini bukan jalan terbaik ke depan, dan untuk perubahan, China benar, sanksi tidak bekerja. Rusia dikenai sanksi pada tahun 2014 setelah mengambil Krimea namun tidak menghentikan Rusia dari invasinya ke Donbass.

Pada tahun 2014 AS, Uni Eropa, Kanada, Jepang, Swiss, dan Ukraina telah melakukan sanksi terhadap Rusia dengan menargetkan bank Rusia, perusahaan Rusia, bahkan beberapa warga Rusia. Apa sanksi tersebut berpengaruh? Saya ragu. Perusahaan yang punya nordstream 2 disanksi oleh AS sejak proyek Nord Stream pertama, nama perusahaannya adalah Gazprom. Gazprom mengontrol proyek gas 11 miliar dolar Nord Stream 2.

Di Inggris, NATO pernah melakukan sanksi terhadap Moskow tetapi antara 2014 sampai 2021 perusahaan Rusia mengumpulkan setidaknya 1,8 miliar dolar per tahun di bursa saham London. Uang yang sangat  banyak bagi negara yang sedang mereka sanksi, bukan?

Jika serius menghukum Putin, barat perlu strategi yang lebih baik. Apakah mereka sudah melakukannya untuk membela Donbass? Sayangnya belum. Mereka hanya memberi Rusia vodka yang sama dalam botol baru. AS misalnya telah memberi sanksi kepada dua bank milik negara Rusia yang diblokir dari perdagangan di pasar AS dan pasar Eropa. Bagaimana dampaknya pada Rusia? ketidakstabilan volatilitas pasar. Dilansir dari Bloomberg, index saham Rusia MOEX merosot sampai 50%.

Namun Putin sudah siap untuk ini. Rusia punya cukup dan lebih banyak cadangan, lebih dari 600 miliar USD dalam emas dan cadangan devisa, juga rencana konkret tampaknya, menteri keuangan Rusia mengatakan kepada Reuters bahwa semua transaksi, deposito bank dan mata uang asing akan diamankan.

Inggris telah memberikan sanksi kepada bank-bank Rusia tetapi kebanyakan dari mereka hanyalah pemain yang cukup kecil dalam ekonomi Rusia (Sumber: BBC).

Hal lain yang harus diketahui bahwa pasca Krimea, bank-bank nasional Rusia memotong eksposur mereka ke pasar barat, dan tetap ekonomi  Rusia masih bisa terbang tinggi, yang berarti sanksi ini juga tidak akan menghantam jatuh ekonomi Rusia sekarang.

Inggris juga melakukan sanksi kepada beberapa miliarder Rusia seperti Gennady Timchenko, Boris Rotenberg, dan Igor Rotenberg. Para milioner yang sama yang telah berada di daftar sanksi AS sejak 2018. Jadi apa yang baru dari sanksi Inggris? Tidak ada. Inggris melakukan penargetan bank terbukti sia-sia, sanksi individu yang sudah terkena sanksi lebih tidak masuk akal.

Bagaimana dengan proyek impian Rusia, Nord Stream 2? Jerman telah menahan sertifikasinya. Bukan menghentikan, namun hanya "menunda". Terlebih lagi fase pertama dari proyek pipa gas yang sama ini tetap tidak terpengaruh. Nords Stream 1 masih terus memasok gas Rusia ke pasar Eropa jadi untuk  sekarang pemasok gas Rusia tetap tidak terpengaruh. Artinya, sanksi Eropa sejauh ini hanyalah kosmetik. Eropa hanya mencoba menutupi ketergantungan gasnya pada Rusia. Jadi, sanksi terhadap Nord Stream 2 tidak akan menutup keran mata uang Kremlin.

Barat tahu bahwa Rusia telah melakukan diversifikasi besar-besaran sejak 2014. Itu telah menjauh dari perbendaharaan dan dolar AS. Hari ini Euro dan emas menyumbang bagian yang lebih besar dari cadangan Rusia. Menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov baru-baru ini menepis sanksi barat, katanya Rusia sudah terbiasa dengan sanksi, "Kita tahu bahwa sanksi akan tetap dikenakan dengan cara apapun, dengan kasus apapun, dengan atau tanpa alasan." Kata Lavrov kedapa Reuters.

Jadi jangan buang waktu membahas sanksi ini lagi, jika negara-negara serius dalam menghukum Rusia apa yang bisa dilakukannya?

Inggris misalnya bisa menindak oligarki Rusia dan keluarga mereka yang tinggal di London, beberapa dari mereka bahkan punya paspor Inggris. Inggris juga bisa sanksi perusahaan Rusia, setidaknya 31 dari mereka terdaftar di bursa saham London. Pasar gabungan mereka  nilainya adalah 468 miliar pound atau setara 9.020 triliun rupiah. Saya rasa angka tersebut akan melukai Moskow.

Jika serius menghukum Rusia, Boris Johnson bisa mulai dengan membekukan perusahaan-perusahaan ini, yang mungkin membuat Rusia merenungkan kembali niat invasi, mungkin juga memberi Johnson beberapa poin politik yang sangat dibutuhkan di Inggris sekarang. Perdama Menteri Inggris itu dipanggil karena sanksinya yang setengah matang, para ahli mengatakannya kurang menggigit. Boris  Johnson tahu akan hal itu, begitu juga setiap pemimpin barat. Ada alasan mengapa negara-negara ini hanya menampar Rusia dengan sanksi simbolis karena memulai perang ekonomi atau perdagangan akan menjadi bumerang yang akan memukul industri energi barat. Dan jika itu terjadi bagaimana cara barat mendorong pertumbuhan mereka?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun