Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Drone Turki yang Menjadi Andalan Ukraina hadapi Rusia

15 Februari 2022   21:27 Diperbarui: 15 Februari 2022   22:10 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Drone Bayraktar TB2 buatan Turki terbukti hebat di medan perang. Foto/aze media via Sindo News

Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasannya dengan Ukraina yang memicu kekhawatiran bahwa Moskow dapat melancarkan invasi kapan saja.

AS mengeluarkan ancaman sanksi ekonomi kepada Rusia dan telah menempatkan 8.500 tentara dalam siaga tinggi ke Eropa. Selain itu, NATO telah memperkuat perbatasan timurnya dengan kapal perang dan jet tempur.

Moskow membantah sedang merencanakan serangan dan menyalahkan NATO karena merusak keamanan kawasan itu.

Karenanya AS dituduh sedang melakukan propaganda untuk mengompori perang antara kedua negara itu. Yang terbaru adalah pernyataan Joe Biden bahwa Rusia akan menyerang besok, Rabu, 16 Februari 2022.

Tapi, perang bukan ancaman yang baru dirasakan oleh Ukraina. Bisa dibilang Masyarakat Ukraina terbiasa hidup di bawah ancaman perang terus-menerus sejak pencaplokan Krimea tahun 2014.

Bagaimana presiden Volodymyr Zalenskiy akan mempertahankan negara dan masyarakatnya jika rusia menyerang?

Ukraina bertaruh pada robot pembunuh, drone yang bisa memberikan mereka keunggulan atas angkatan bersenjata Rusia. Drone itu dinamakan Bayraktar TB2. Bayraktar TB2 adalah pesawat tak berawak buatan Turki yang mampu menyerang target dari jarak berkilo-kilo meter jauhnya. Drone ini diproduksi oleh perusahaan Baykar Turki terutama untuk Angkatan Udara Turki.

Tahun lalu Ukraina menggunakannya dan berhasil menyerang konvoi pemberontak pro-Rusia. Hari ini karena sedang bersiap untuk kemungkinan invasi Rusia, Kiev mengharapkan drone ini untuk mengimbangi keuntungan militer besar yang dinikmati Moskow.

Video berikut ini dari Oktober 2021, menunjukkan militer Ukraina menyerang pemberontak pro-Rusia di wilayah Donbass. Serangan itu menggunakan TB2.


Tiga bulan sejak Ukraina pertama kali menggunakannya, ribuan tentara rusia telah berkumpul di perbatasan, mereka menunggu perintah Moskow untuk meluncurkan serangan.

Drone ini kembali menjadi berita dan diharapkan bisa mengimbangi keuntungan militer besar yang dinikmati Rusia. Igor Kopytin, Kepala Subkomite Parlemen Ukraina untuk Modernisasi Pertahanan, mengatakan kepada WJS, 

"TB2 bisa memberi Ukraina keunggulan yang menentukan atas Rusia. Ini memberi kami kepercayaan diri baru dalam kemampuan kami untuk membela diri."

Bagaimana tepatnya? untuk memahaminya kita harus melihat apa saja kemampuan drone ini. Bukan hanya di Donbass, TB2 telah menjadi pengubah permainan taktis dalam banyak konflik termasuk perang Nagorno-Karabakh di Azerbaijan tahun 2020, juga perang saudara yang berlangsung di Suriah dan Libya. 

Dalam ketiga konflik tersebut, pasukan Rusia telah berjuang keras untuk menjatuhkannya. Ini karena TB2 bisa tetap diam di ketinggian maksimum 25.000 kaki selama 24 jam dan dapat dikontrol operator dari jarak maksimal 297,7 km. 

Dalam kondisi ideal laser TB2 bisa menemukan target sejauh 19,3 km, yang membantunya mampu menghindari sistem anti-pesawat Rusia. Drone ini juga bisa menembakkan peluru kendalinya sendiri dan lepas landas dari jalanan tidak hanya landasan pacu bandara.

TB2, yang dipandang bermanfaat dan andal, telah menjadi senjata udara pilihan berbiaya rendah bagi pemerintah seperti Ukraina yang dilarang AS dan negara lain untuk memperoleh drone yang lebih canggih karena kekhawatiran akan proliferasi.

Dilansir dari blog Atlantic Council, Ukraina memiliki sekitar 20 TB2 sejauh ini, tetapi lebih banyak lagi yang sedang dalam perjalanan ke Kiev. Bulan ini presiden Turki Recep Tayyip Erdoan telah bersepakat untuk memproduksi bersama drone ini bersama Ukraina. Sebuah perusahaan kedirgantaraan Ukraina telah setuju untuk menyediakan mesinnya. Kesepakatan ini dikatakan telah mengguncang Moskow.

Laporan intel AS menunjukkan ada kemungkinan jika Rusia akan menggunakan drone ini untuk melakukan operasi militer palsu dan membuat dalih untuk menyerang Ukraina, Dilansir dari Daily Sabah.

Seberapa efektif TB2 kalau sampai itu terjadi? Sejujurnya tidak banyak. TB2 mungkin senjata ampuh, tapi mungkin terbukti sia-sia menghadapi Juggernaut Rusia. 

Rusia punya kemampuan pertahanan udara di perbatasan yang jauh lebih baik; ribuan rudal anti-pesawat, senjata otomatis, dan radio jammers. Dan mempertimbangkan seberapa besar Rusia membenci drone ini, tidak diragukan lagi TB2 bersama dengan unit pemancar dan krunya akan berada di daftar teratas target Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun