Karena, sementara Rusia mempersiapkan pasukannya di perbatasan Ukraina, China pun sudah mulai mempersiapkan pasukannya di perbatasan Taiwan.Â
Baca juga: Strategi Militer China di Perairan Taiwan dan Jepang, Akankah Jepang Bergabung dengan AUKUS?
Pada titik ini, sulit untuk mengabaikan 'keparalelan' situasi Ukraina dan Taiwan.Â
Putin menganggap Ukraina sebagai provinsi Soviet yang telah lama hilang, China berpikiran sama tentang Taiwan. Pertahanan Ukraina bertumpu pada apa yang ditawarkan Amerika, begitu juga Taiwan. Kedua negara juga sama-sama memperoleh bantuan militer senilai miliaran dolar dari AS.
Kasus mereka sangat mirip. Apakah itu berarti bahwa Taiwan akan menjadi titik krisis berikutnya?
Ukraina dikelilingi oleh sekutu Amerika dan juga dekat dengan benteng NATO. Namun belum menjamin kedaulatan Ukraina.
Secara Geografis, Ukraina berbeda dengan Taiwan yang bermil-mil jauhnya ke arah Pasifik, tapi, akankah sekutu regional Amerika melangkah keluar dari pagarnya ketika saat Taiwan mendapat ancaman? Yang jelas, belum ada kepastian.
Memang ada Jepang yang merupakan negara pasifis. Tapi, India mengesampingkan kemajuan militer atau aliansi. Faktanya, sumber daya NATO tidak terlalu difokuskan di pasifik setidaknya tidak seperti di Eropa, yang mengatakan ada beberapa kabar baik. Kabar baik pertama, Amerika punya hubungan yang lebih baik dengan Taiwan daripada dengan Ukraina.
Secara hukum AS tidak punya kewajiban untuk melindungi Ukraina karena bukan anggota NATO jadi bukan bagian dari lingkup keamanan Amerika.
Di sisi lain Taiwan lebih merupakan bagian dari lingkup itu. Pada tahun 1979 AS mendeklarasikan Taiwan Relations Act, dalam kebijakan itu AS berjanji untuk membela Taiwan. Selain itu, pada tahun 1958 AS pernah mempertimbangkan untuk membom China selama krisis Taiwan pertama. Jadi Joe Biden punya "izin hukum" untuk campur tangan kali ini.