Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Valuasi Spotify Merosot 30,1 Triliun Rupiah Gara-gara Podcast Joe Rogan

3 Februari 2022   20:00 Diperbarui: 3 Februari 2022   20:11 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moderasi konten dan kebebasan berekspresi. Berulang kali topik ini diperbincangkan. Facebook dituntut beberapa kali kerena terlalu memberikan kebebasan kepada penggunanya untuk berekspresi, dalam hal ini "menyebar hoax", lebih halusnya "menyebar misinformasi".

Hari ini Spotify membayar mahal karena menyebarkan informasi yang salah, platform streaming musik tersebut dilaporkan kehilangan valuasi hampir dua miliar USD (30,1 triliun rupiah) sejauh ini, plus boikot dari pelanggan dan selebriti.

Masalah ini terjadi setelah satu pembawa acara podcast memutuskan untuk menyebarkan kebohongan tentang pandemi. 

Jadi, Spotify kehilangan pendengar, artis, serta uang yang tidak sedikit. Apa Spotify memainkan lagu yang salah? Bisa dibilang begitu. Penyanyi yang bersalah itu bernama Joe Rogan. Rogan adalah seorang komentator Amerika, yang punya kesepakatan untuk melakukan podcast senilai seratus juta USD dengan Spotify. Acaranya bernama "Joe Rogan Experience" (Pengalaman Joe Rogan). Namun, pada kenyataannya, lebih dianggap "Kebohongan Joe Rogan". 

Selama berbulan-bulan Rogan telah mengecilkan hati pendengar untuk melakukan  vaksinasi corona atau memakai masker. 

Rogan biasa mengundang tamunya untuk membahas manfaat vaksin tetapi kemudian menegur mereka agar berhati-hati dengan protokol covid menggunakan data yang tidak jelas. 

Pada bulan desember 2021 Rogan mewawancarai dr. Robert Malone sebagai tamu. Rogan dalam acara podcast tersebut mempertanyakan mengapa harus vaksin dan bahwa dia menggunakan ivermectin, obat anti-parasit yang belum terbukti bisa mengatasi COVID-19.

Sedangkan Malone juga terkenal sebagai penyebar hoax tentang virus corona, bahkan komunitas anti-vaksin menyebutnya pahlawan. Yang terbaru adalah video pernyataan Malone terkait "Vaksin mRNA untuk Covid-19 belum diuji secara memadai dan vaksinasi anak tidak bermanfaat" dilabeli "hoax" oleh Kominfo RI pada tanggal 7 Januari 2022.

Setelah diskusi Rogan dan Malone ditayangkan,270 dokter dan profesor menulis ke Spotify, meminta platform streaming musik yang resmi diluncurkan pada 2016 itu untuk memoderasi informasi yang salah (hoax). 

Tak lama kemudian, penyanyi berdarah Amerika Kanada, Neil Young, mengambil sikap menentang Spotify. Katanya Spotify telah menjadi "alat perusak informasi". Young menyuruh Spotify untuk memilih antara dia atau Rogen. Young akhirnya menarik lagunya dari Spotify. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun