Awan manis mengepul dari bibirku, untuk pertama kalinya dalam satu dekade, aku tidak menilai diriku sendiri pada penciptaan mereka.
Menghirup ketenangan, menghembuskan perasaan seolah meniup lepas seisi dunia yang duduk di dadaku.
Sistem saraf melunak mengumpulkan keseimbangan, aku mendengar diriku berteriak keras "terima kasih Tuhan".
Tanaman tercinta, teman lama yang mengajakku bernafas, tertawa lepas, dan pasrah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!