Bisa dibilang, bahasa Inggris menjadi satu dari sedikit bahasa yang begitu beragam dan tak terduga dalam sejarahnya. Mari kita telusuri sejarahnya.
Melihat kembali sejarah, jawabannya dimulai dengan Kerajaan Inggris, kerajaan terbesar di dunia.
Selama 200 tahun, Inggris menjadi negara paling kuat di dunia. Dari Kanada hingga India, dari Australia hingga Nigeria, dari Karibia hingga Afrika Selatan, Kerajaan Inggris pernah memerintah lebih dari sepertiga penduduk Bumi.
Saat itu tahun 1922, ketika Kerajaan Inggris berada di puncaknya dan menempati sebagian besar dunia, lebih besar dari sebelumnya. Saat itu, 25% daratan di Bumi berada di bawah kendali Kerajaan Inggris.Â
Mulai dari satu sudut, Selandia Baru, Australia, Malaysia, Singapura, Bangladesh, India, Pakistan, UEA, banyak negara Afrika, kemudian  Inggris dan sampai Kanada. Semua ini berada di bawah kendali Kerajaan Inggris.
Ada pepatah yang mengatakan bahwa 'Matahari tidak pernah terbenam di atas Kerajaan Inggris.'
Sebenarnya, itu bukan sekedar pepatah. Saat matahari terbenam di Australia, India sudah pagi. Dan saat matahari terbenam di India, pagi di Kanada akan dimulai. Secara total, populasi 450 juta orang berada di bawah Kerajaan Inggris ini.
Kerajaan Inggris menjajah begitu banyak negara. Dan orang-orang koloni, jika mereka ingin memiliki karir yang baik, pekerjaan yang baik, maka mereka harus belajar bahasa Inggris.
Itu sebabnya di negara-negara jajahan, bahasa Inggris dianggap sebagai 'Bahasa Elit' seperti halnya bahasa Belanda di Indonesia pada zaman penjajahan.Â
Saat itu, jika berpendidikan dan punya pekerjaan yang baik, maka, tentu saja orang tersebut pasti menguasai bahasa Inggris.
Tapi apa yang terjadi ketika Kerajaan Inggris mulai terpecah?