Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peluncuran Teleskop James Webb, Benarkah Time Travel Bisa Dilakukan?

11 Januari 2022   17:06 Diperbarui: 12 Januari 2022   17:49 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ini mirip saat sedang melihat sesuatu ke arah Matahari, kita tidak dapat melihat dengan jelas karena sinar matahari lalu menutupi Matahari dengan tangan agar bisa melihat lebih jelas. Sama halnya dengan teleskop. 

NASA mengatakan bahwa seluruh prosedur pembuatan dan peluncurannya sangat rumit terhitung mereka telah mengidentifikasi lebih dari 300 potensi masalah yang mungkin muncul. Lebih dari 300 titik kegagalan, jika salah satu masalah terjadi, maka seluruh proyek akan berakhir.

10 Miliar dollar AS telah dihabiskan untuk proyek ini. Jumlah ini sangat besar sehingga NASA harus mendanai beberapa proyek penelitian dan mengarahkan uang ke proyek ini untuk memungkinkannya.

Selain NASA, Badan Antariksa Eropa dan Badan Antariksa Kanada juga berpartisipasi dalam proyek James Webb. Para ilmuwan menaruh harapan bahwa dengan menggunakan teleskop James Webb, mereka bisa mempelajari bagaimana bintang dan galaksi terbentuk setelah Big Bang.

Seperti yang saya katakan, dengan teleskop ini, kita dapat melihat 13 miliar tahun ke masa lalu. Teleskop Luar Angkasa Hubble hanya bisa melihat 1 miliar tahun setelah Big Bang terjadi. Jadi sekitar 12,8 miliar tahun yang lalu.

Tetapi Teleskop James Webb dapat melihat hingga 0,3 miliar tahun setelah Big Bang saat bintang mulai terbentuk lebih dulu. 

Muncul pertanyaan, bagaimana mungkin untuk melihat ke masa lalu? Jawabannya sangat sederhana. Cahaya membutuhkan waktu untuk menempuh jarak. Dan pada saat cahaya mencapai dari satu tempat ke tempat lain, banyak waktu telah berlalu. Apalagi jarak sebesar bumi ke titik bigbang. 

Cahaya dari Matahari mencapai Bumi dengan menempuh perjalanan kurang lebih 8 menit. Artinya, jika Matahari menghilang secara tiba-tiba misalnya, dibutuhkan waktu 8 menit bagi manusia untuk mengetahuinya di Bumi kalau Matahari telah menghilang. Bisa dikatakan bahwa kita melihat 8 menit ke masa lalu ketika melihat Matahari. Artinya, Matahari yang kita lihat dari Bumi adalah Matahari 8 menit yang lalu. 

Demikian pula, terapkan logika ini dalam skala besar. Bintang-bintang dan galaksi-galaksi yang jaraknya jutaan tahun cahaya dari kita, ketika kita melihatnya melalui teleskop atau menatap bintang-bintang dari Bumi, kita sebenarnya melihat masa lalu dari objek tersebut, sekitar jutaan tahun cahaya yang lalu.

Alam semesta sangat besar sehingga ada bintang-bintang yang berjarak 13 miliar tahun cahaya dari kita, pada saat cahayanya mencapai Bumi, 13 miliar tahun telah berlalu, dan apa yang bisa kita lihat hari ini di teleskop bintang adalah peristiwa 13 miliar tahun yang lalu.

Dengan cara ini kita bisa melihat sekilas sejarah. Dengan logika ini, secara teoritis, mungkin juga jika kita pergi 100 juta tahun cahaya dari Bumi, kita berteleportasi ke sebuah planet yang berjarak 100 juta tahun cahaya dari Bumi. Dan di planet itu, kita membangun teleskop yang sangat kuat dan melihat Bumi, kita akan melihat Bumi seperti 100 juta tahun yang lalu. Kita akan melihat dinosaurus!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun