Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Peluncuran Teleskop James Webb, Benarkah Time Travel Bisa Dilakukan?

11 Januari 2022   17:06 Diperbarui: 12 Januari 2022   17:49 1257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Teleskop Luar Angkasa James Webb. Sumber: space.com (olah pribadi)

Foto di sebelah kiri diambil oleh Teleskop Luar Angkasa Hubble. Teleskop ruang angkasa paling kuat yang dimiliki sampai sekarang. Kita dapat melihat debu luar angkasa di dalamnya. Dan bisa melihat terbentuknya awan gas.


Panjang gelombang inframerah dapat menembus debu dan awan dan kita akan dapat melihat apa yang ada di baliknya. Gambar di sebelah kanan adalah apa yang dibayangkan mampu dilihat dengan teleskop James Webb.

Pada dasarnya, bisa dikatakan bahwa teleskop Webb akan mendapatkan gambar HD yang lebih berkualitas tinggi.

Kata 'Inframerah' pada dasarnya berarti 'di bawah merah'. Kata ini berasal dari bahasa Latin, Infra artinya di bawah. Jadi Inframerah secara harfiah berarti "di Bawah Merah". Karena frekuensinya berada di bawah frekuensi merah. Dan frekuensi berbanding terbalik dengan panjang gelombang, sesuai dengan apa yang tertulis di buku fisika SMA.

Apa pun yang memancarkan panas, memancarkan gelombang inframerah. Manusia, hewan, Matahari, api, masing-masing memancarkan gelombang infra merah. Itu sebabnya di kacamata night vision (seperti yang biasa digunakan tentara) pada dasarnya mendeteksi inframerah.

Nah, karena bintang dan galaksi bintang, dan planet semuanya memancarkan panas, teleskop bintang bisa menangkap dan melihat gelombang inframerah yang dipancarkan oleh benda-benda angkasa tersebut.

Yang menarik saat teleskop melihat bintang-bintang yang jaraknya miliaran kilometer dari kita adalah ketika cahaya dari bintang-bintang itu mencapai teleskop, cahaya telah menempuh jarak sedemikian rupa, sehingga pada saat sampai di bumi, panjang gelombang cahaya akan meregang, karena seperti yang kita tahu alam semesta berkembang perlahan.

Panjang gelombang menjadi memanjang. Fenomena ini dikenal sebagai Pergeseran Merah. Bahwa panjang gelombang cahaya telah meregang sedikit, dan telah bergeser ke arah warna merah.

Pada teleskop, semakin besar cermin yang dipakai, semakin banyak cahaya yang bisa mereka tangkap. Dan resolusi gambar yang kita dapatkan akan jauh lebih tinggi. Itulah sebabnya, semakin banyak teleskop yang diciptakan dilengkapi dengan cermin yang lebih besar. 

Rakitan cermin Teleskop Webb berukuran hampir tiga kali lipat dari cermin pendahulunya, Teleskop Luar Angkasa Hubble. (NASA)
Rakitan cermin Teleskop Webb berukuran hampir tiga kali lipat dari cermin pendahulunya, Teleskop Luar Angkasa Hubble. (NASA)
Cermin Teleskop Luar Angkasa Hubble, berjari-jari sebesar 2,4 meter seperti yang terlihat di gambar. Dan cermin Teleskop Luar Angkasa James Webb di sampingnya. Seluruh cermin ini dilapisi dengan emas 24 karat. Karena emas paling baik dalam memantulkan cahaya. Dengan emas, pantulan cermin mencapai 98%.


Ada masalah di sini. Sempat saya sebutkan sebelumnya bahwa segala sesuatu yang memancarkan panas memancarkan gelombang inframerah. Ketika teleskop mulai bekerja, teleskop akan memancarkan panas juga. Beberapa gelombang inframerah akan dipancarkan dari dalam teleskop. Ini akan mengganggu gelombang yang datang dari galaksi, akibatnya gambar yang dihasilkan menjadi tidak berkualitas terpolarisasi oleh cahaya inframerah dari teleskop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun