Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Asia Tengah: Siapa saja Para "Stan" Kelima Negara Estan

27 Desember 2021   18:49 Diperbarui: 26 Januari 2022   14:02 4556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Asia Tengah (jozan.net)

Pertukaran budaya juga berkembang antara dua wilayah tersebut seperti penyebaran agama Buddha dari india ke Asia Tengah dan sekitarnya. Tetapi semua itu adalah sejarah, hari ini pentingnya Asia Tengah bagi india tidak hanya peradaban  atau historis. Tapi juga hubungan geopolitik dan ekonomi india dengan republik-republik Asia Tengah, berkisar dari perdagangan energi dan kerjasama multilateral beragenda keamanan nasional.

Hubungan ini diperkuat pada tahun 2015 ketika Nadendra Modi menjadi perdana menteri India pertama yang mengunjungi kelima negara Asia Tengah. Sejak saat itu, banyak kemajuan telah dibuat, khususnya di bidang pertahanan.

Seperti yang kita lihat, Asia Tengah merupakan wilayah yang didominasi muslim tetapi juga multi-etnis dan sekuler. Sejak dulu wilayah ini telah dipandang sebagai wilayah yang sangat penting secara strategis, karena terletak di antara dua kekuatan nuklir, Rusia dan Cina, sekaligus merupakan antarmuka antara dunia barat dan islam, ini menambah dimensi baru pada pengaruh kepentingan geostrategis di seputaran wilayah Asia Tengah.

Saat ini, kebangkitan Taliban merupakan katalis bagi India untuk mempercepat adanya chemistry dengan kelima negara "Estan". Sempat saya ulas sebelumnya dalam artikel (klik untuk baca) Mengapa Pakistan "Bermuka Dua" dalam Menghadapi Amerika-Taliban?, Pakistan terang-terangan mendukung proklamasi kemerdekaan Republik Pashtun sejak merdeka dari India pada tahun 1947. 

Satu hal yang bikin cemas pemerintah India adalah faktor geografis Pakistan yang lebih dekat ke kelima negara (lihat peta di atas) dibanding India. Pakistan yang berbatasan langsung dengan Tajikistan merupakan penengah antara India dengan jantung Asia itu. Jika India berhasil menggandeng kelima negara tersebut lebih erat dibanding Pakistan, maka Pakistan akan menjadi negara yang terjepit dari dua arah. 

Ini akan menjadi keuntungan tersendiri bagi India dalam menghalangi kemerdekaan Republik Pasthun yang sedang gencar diperjuangkan Pakistan. Sebagai negara juga sedang memperjuangkan demokrasi di negaranya, India memandang ideologi Pashtunian sebagai ekstrimis. Sebab itu, memenangkan hati para Estan akan dijadikan salah satu agenda krusial perdana menteri Narendra Modi.

Tapi, sepertinya India tidak akan mendapat halangan berarti mengingat kelima Estan tidak menghalalkan radikalisme. Jadi, mereka berbagi keprihatinan yang sama dengan India yaitu berusaha mencegah terorisme agar tidak memasuki wilayahnya.

Selain itu, Asia Tengah dan India sama-sama ingin mencegah fundamentalisme agama mempengaruhi demokrasi, serta sama-sama bertekad melindungi diri terhadap perdagangan gelap narkotika dari Afghanistan. 

Awal bulan ini  para menteri luar negeri kelima Estan dikabarkan berada di New Delhi untuk dialog Asia Tengah-India yang ke-tiga sedangkan pertemuan puncak OKI diadakan di Islamabad pada hari yang sama. Mereka semua melewatkannya mereka malah hanya mengirim delegasi dan sejauh niat terbesar mereka untuk meningkatkan hubungan dengan India.

Itu belum semuanya, tahun depan 2022, presiden dari kelima republik asia tengah itu diharapkan menjadi tamu utama untuk perayaan hari Republik India ke-73. ini adalah tanda yang jelas tentang bagaimana hubungan New Delhi dengan Asia Tengah semakin dalam.

Tapi tidak serta merta India boleh lengah dengan penetrasi Cina. Kawasan ini merupakan jantung dari inisiatif jalan OBOR, jadi beijing memegang pengaruh keuangan yang cukup besar di sana. Beijing diberitakan telah menginvestasikan lebih dari 100 miliar dolar AS dalam proyek infrastruktur saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun