Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hutan Dobonsolo

22 November 2021   20:19 Diperbarui: 22 November 2021   22:13 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
    Foto ilustrasi, salah satu sisi pegunungan Dobonsolo yang sudah ditebang pohonnya untuk dijadikan lahan pertanian. - Jubi/Ramah

Batang pohonnya yang terakhir tumbang seperti notasi nada yang jatuh dari piano, bergema di daun telinga.
Lebih menyedihkan dari tangisan ibu pertiwi, Dobonsolo ialah orkestra kosong.
Bait-baitnya tertulis dalam naskah-naskah kekeringan yang berserakan
Di atas wajah sekeras dan seterbuka seorang gembala yang retak oleh sinar matahari,
Dan dipenuhi keserakahan yang belum dicukur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun