Mesopotamia menggunakannya dalam permata dan mosaik, orang Babilonia menggunakannya sebagai bahan anti air di sepatu.Â
Orang mesir menggunakannya untuk mem-balsem mumi, dan di Yunani kuno minyak digunakan sebagai bahan bakar untuk lampu.Â
Sedangkan  industri minyak modern seperti yang kita kenal hari ini, lahir di pertengahan Abad ke-19 berkat ahli kimia Skotlandia James Young. Bisa dibilang, Young adalah bapak industri minyak.Â
Pada tahun 1848 Young melihat minyak merembes dari langit-langit tambang batu bara dan dari rembesan ini dia menyuling minyak, kemudian digunakan untuk pelumas mesin.
Young mematenkan minyak dan tiga tahun kemudian, ia bermitra dengan ahli geologi Edward William untuk membentuk kilang minyak komersial pertama di dunia.Â
Berita mereka menyebar. Diikuti oleh penemuan terhadap sumber-sumber minyak dan penggunaannya, minat terhadap minyak pun meningkat di seluruh dunia, dari kekaisaran Rusia ke Eropa, hingga Amerika Utara.
Situs pengeboran dan sumur modern disangga di berbagai belahan dunia.Â
Bisnis baru diciptakan, kebanyakan di Amerika Serikat. Perburuan minyak sebagai emas baru yang berwarna hitam meningkat gila-gilaan di sana.Â
Pada akhir abad ke-19, Amerika menjadi produsen minyak terbesar di dunia.Â
Kemudian pada abad ke-20, konsumsi minyak meningkat secara eksponensial terutama di bidang transportasi oleh ledakan industri mobil, mesin kapal dan pesawat.
Tetapi titik paling menentukan dalam sejarah minyak yaitu pada tahun 1908, ketika sebuah perusahaan Inggris menyerang minyak di Persia.Â