Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Minyak: Emas Cair yang Masih Belum Kehilangan Kemilaunya

12 September 2021   01:05 Diperbarui: 12 September 2021   15:43 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara-negara berlomba-lomba untuk menguasainya, dunia didominasi oleh kebutuhan untuk mengendalikan minyak bumi, sumber energi yang paling penting di planet ini. 

Minyak bumi telah menjadi tinta penulis sejarah negara-negara di dunia, dan sering menjadi penyebab peperangan.

Minyak menyebabkan beberapa ekonomi negara bertekuk lutut, minyak jugalah yang telah membangun gedung pencakar langit mengkilap di gurun-gurun.

Kita semua tahu kalau minyak penting di sektor transportasi dan mesin industri, tapi anda mungkin terkejut dengan kenyataan kalau benda sehari-hari yang di sekitar tidak akan ada jika bukan karena minyak. 

Setiap kali meniup balon pakai permen karet, kita harus bersyukur akan kehadiran minyak di planet bumi.

Begitu juga pasta gigi, parfum, lipstik, deodoran, lensa kontak, gigi palsu, merupakan benda-benda yang terbuat dari minyak.

Zaman sekarang, bahkan perusahaan teknologi besar seperti Google, Amazon dan Microsoft melebarkan sayapnya ke bisnis minyak. 

Perusahaan-perusahaan besar ini bekerja sama dengan industri bahan bakar fosil untuk mengeluarkan sebanyak mungkin minyak dan gas dari dalam bumi. 

Perbudakan oleh kebutuhan minyak sudah ada sejak satu milenium yang lalu. 

Beberapa peradaban paling awal di dunia mengeksploitasinya sebagai  sumber daya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun