Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Badai Berlalu

9 September 2021   22:41 Diperbarui: 11 September 2021   21:56 304
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (saatchiart.com)

Ada begitu banyak pulau terlihat! 

Pulau sebanyak bintang di malam hari yang jatuh dari pohon bercabang tempat meteor diguncang, seperti buah yang jatuh, berserakan di dalam sekunar saat badai mengguncang. 

Puisi menjadi teman pertamaku, aku bersandar di bawah lentera itu, mencoba melupakan apa itu kesedihan. 

Ketika tidak berhasil, aku mempelajari bintang-bintang.

Terkadang hanya aku, dan bantal yang ter-sarung rapih, terasa lembut saat geladak mulai stabil.

Bulan terbuka oleh awan seperti pintu, dan cahaya yang berputar di atas, menemani perjalananku di bawah sinar bulan putih yang membawaku pulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun