Jangan pinta aku
Merangkai mobil
Tapi bukan kendaraan
Apa mungkin?
Jangan pinta aku
Merangkai puisi
Tapi bukan politik
Apa mungkin?
Pena punya suara,
suaranya punya gambar,
gambar itu punya kata,
kata itu punya pena,
dan pena...
bersuara,
jadi tolong ... dengarkan!
Tulisan di atas merupakan lantunan puisi seorang Kompasianer dengan judul "Puisi tanpa Politik, Apa Mungkin?"
Puisi tersebut merupakan ekspresi dari penulisnya yang berpendapat bahwa seni tak bisa dipisahkan dari politik.Â
Latar belakang pemahaman tersebut datang dari kutipan terkenal seorang insinyur listrik Amerika bernama William C. Brown, "All art is political, all art is martial one", yang artinya kira-kira adalah, "Semua seni bersifat politis, semua seni merupakan pejuang politik".Â
Kutipan tersebut sangat dalam maknanya. Saking dalamnya, hal ini menjadi perdebatan hingga sekarang.Â
Banyak seniman dan pemikir yang setuju dengan kutipan Brown, namun tidak sedikit juga yang menentangnya.Â
Penulis puisi di atas merupakan salah seorang yang setuju dengan pernyataan Brown. Dasarnya sederhana (saya harap) --- melalui analisa pengertian 'seni' dan 'politik'.
Pengertian 'Seni' dan 'Politik'