Setiap bekas luka punya.Â
Apa yang akan diceritakan punyaku?Â
Apa yang akan terjadi di sana
ketika aku lebih baik, ketika aku baik-baik saja?Â
Aku ingin bekas luka ku mengisahkan
tentang bagaimana jalanku,Â
tentang bagaimana aku berhasil melewatinya,Â
dan dari mana aku beranjak.Â
Aku ingin bekas luka kuÂ
berbisik tentang rasa sakit yang ku hadapi,
tentang waktu yang sangat sulit,Â
tentang maraton yang ku perjuangkan.Â
Tapi kebanyakan aku ingin bekas luka ku
berbicara tentang sesuatu yang lebih besar:
aku ia ingin berteriakÂ
tentang tarian yang hidup.Â
Biarlah bekas lukaku menjadi buktiÂ
bahwa ia selalu mengajar
dalam setiap pertarungan kuÂ
dan di sayapnya aku melambung.Â
Biarkan bekas lukaku menyatakan
bahwa semua kejadian bertuan kebaikan,Â
bahwa aku sendiri tak bisaÂ
tapi dengannya aku bisa.Â
Biarkan dunia mengintip dan melihat.Â
Biarkan dunia mengakui.
Bekas luka ku menunjukkanÂ
bahwa koreografiNya luar biasa.
Sesna, 14 Februari 2021.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H