Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Benci (dan Cinta) Teknologi

15 Januari 2021   17:00 Diperbarui: 15 Januari 2021   17:04 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Edvergent)

Aku cinta teknologi

Aku benci teknologi

Aku bukan ortodoks

Aku juga tidak bodoh

Aku cinta damai

Tapi tetap saja benci

Teknologi memberi kita banyak hal

Aku ingat, ada saatnya aku menyembahnya

Teknologi memproduksi mesin

Mereka menghasilkan robot untuk kita

Mesin mulai membangun

Rumah, jembatan dan jalan layang

Mesin membantu produksi

Produksi makanan dan kain

Produksi susu dan sutra

Dan blah blah blah

Mereka membuat hidup kita lebih mudah

Mereka membuat hidup kita lebih aman

Mereka memberikan keamanan yang lebih baik

Mereka menyediakan alat yang lebih baik

Mereka membuat hidup kita lebih lama

Mereka membuat hidup kita lebih pintar

Mereka memberi kita secercah harapan

Mereka berjanji lebih banyak

Mereka menjanjikan lebih banyak kebebasan

Mereka menjanjikan waktu luang

Mereka menjanjikan lingkungan yang lebih baik

Mereka menjanjikan udara, air, tanah yang bersih

Mereka menjanjikan harmoni dan kedamaian

Mereka menjanjikan kesetaraan untuk semua

Teknologi

Maju secara eksponensial dari hari ke hari

Tapi ada yang salah

Seseorang menangkap teknologi

Membajak dan menyalahgunakannya

Dengan menerapkan pikiran kotor mereka

Kita masih punya mesin dan robot

Kita masih punya logika dan keterampilan

Tapi dimana kebebasan dan perdamaian?

Dimana lingkungan bersih?

Dimana air, udara dan tanah bersih?

Dimana waktu luang yang dijanjikan?

Sekarang kita juga punya bom nuklir

Kita punya senjata penghancur massal

Kita punya alat pintar untuk kepunahan kita

Kita punya senjata pemusnah massal

Robot sedang diubah

Dari robot menjadi manusia

Manusia sedang diubah

Dari manusia menjadi mesin

Ya, perbudakan kembali dalam ruang dan waktu

Mesin telah memperbudak manusia

Robot telah diberikan kewarganegaraan dan hak sipil

Mesin telah disiapkan, siap berperang melawan manusia

Pertanyaannya adalah siapa pelakunya?

Apakah teknologi?

Tidak, tidak sama sekali. Aku tahu ini dengan sangat baik

Tapi aku masih membenci teknologi

Pelaku sebenarnya adalah para rakus yang lapar

yang menangkap, membajak dan menyalahgunakan

Teknologi untuk keserakahan mereka

Padahal sudah punya semua yang mereka butuhkan

Teknologi dengan mudah menyerah

dan membiarkan diri digunakan untuk keserakahan

Inilah mengapa aku benci teknologi

Tapi aku punya pertanyaan besar untuk diri sendiri. Aku masih ragu,

"Dapatkah aku benar-benar hidup tanpa teknologi"

"Mungkinkah aku mencintainya juga?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun