Burung putih kerajaan terbang menuju lautan biru kerajaan burung. Bawa cinta, rindu, dan beberapa cemas. Tinggalkan cinta, rindu, dan beberapa cemas.
Goncangan mengacak ruangan di antara dua kerajaan. Penampilan melankolis dari malapetaka yang akan datang, burung putih kerajaan berubah pengap, kehilangan semua pesonanya. Suara panik berteriak "Tetap tenang!" Peningkatan tiba-tiba dari agama-agama suci, pecahnya pengakuan noda yang tiba-tiba, teriakan yang menjerit, air mata yang mengalir, ketegangan yang menumpuk, ketakutan yang meningkat, wajah malaikat pada wajah-wajah pucat, dan keheningan yang berserakan.
Tangan pasangan pengantin saling mencengkeram erat pakaian putih dan kulit yang memutih. Sang ibu masih menempel pada bayinya, tidak lagi menangis, tidak lagi takut. Pasangan tua tersenyum, puas dengan hidup mereka dalam siang yang gelap ini yang membuat janda para istri, duda para suami, dan yatim para anak.
Burung putih kerajaan menukik menuju lautan biru kerajaan ikan. Tinggalkan tangis kepada cinta, rindu, dan beberapa cemas yang menanti.
Turut berduka untuk korban Sriwijaya Air SJ-182.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H