Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dukung UMKM, Ikut Cegah Perubahan Iklim

18 Desember 2020   03:56 Diperbarui: 20 Desember 2020   18:14 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pelaku umkm sektor parekraf (Dokumentasi Biro Komunikasi Kemenparekraf)

Faktanya, penderitaan tahun ini tidak akan berarti banyak kecuali didukung oleh perubahan struktural jangka panjang pada cara dunia mengkonsumsi energi dan menggunakan bahan bakar fosil.

Itulah mengapa sangat penting bahwa rencana pemulihan pasca-COVID fokus pada pengurangan emisi karbon seperti halnya pada pertumbuhan ekonomi. Menurut laporan tersebut, pemulihan pandemi hijau dapat memotong sekitar 25% dari emisi rumah kaca yang diprediksi untuk tahun 2030 dan menempatkan dunia pada jalur 2 C (bahkan lebih banyak pengurangan akan diperlukan untuk mencapai tujuan 1,5 C).

Itu berarti pemerintah perlu mendukung teknologi dan infrastruktur tanpa emisi, mengurangi atau menghilangkan subsidi bahan bakar fosil, melarang pembangkit tenaga batu bara baru, dan mempromosikan solusi berbasis alam seperti restorasi lanskap dan reboisasi berskala besar, semuanya merupakan bagian penting dari rencana pemulihan.

Menurut Olhoff, investasi fiskal ke dalam rencana pemulihan global bernilai 12% dari PDB global tahun ini. "Uang itu hanya bisa digunakan satu kali," katanya. Jika investasi tidak ramah lingkungan, "ada risiko besar bahwa kelalaian tersebut akan mengikat kita pada masa depan yang lebih berbasis bahan bakar fosil dan akan sangat sulit untuk dihilangkan."

Sejauh ini, hanya sedikit rencana pemulihan yang memasukkan jenis komitmen hijau yang akan membuat perbedaan. Olhoff optimistis masih ada ruang untuk perubahan. "Banyak dari investasi ini baru saja diumumkan, mereka belum diimplementasikan, jadi masih ada peluang untuk menjadikannya lebih hijau."

Menurut laporan itu, telah terjadi peningkatan besar di sejumlah negara, termasuk penghasil emisi besar, yang telah mengumumkan komitmen untuk mencapai target nol emisi sebelum atau sekitar pertengahan abad ini.

Tentu saja, kata Olhoff, "Tidak ada gunanya jika Anda hanya mengumumkan bahwa Anda akan netral iklim pada tahun 2050. Anda harus mendukungnya dengan aksi iklim sekarang dan dengan komitmen iklim yang lebih kuat untuk tahun 2030."

Amerika Serikat mulai serius merombak cara hidup mereka dengan kebijakan baru The Green New Deal yang dinilai lebih hijau. Sejak mulai dikampanyekan oleh Alexandra Ocasio-Cortez di tahun 2019, kebijakan ini mendapat respon besar dari masyarakat AS.

Dengan datangnya dukungan yang luar biasa dari masyarakat, The Green New Deal pun mulai mempengaruhi politik AS, dan dinilai merupakan salah satu faktor kemenangan Joe Biden yang lebih mendukung The Green New Deal VS Donald Trump yang menghina kebijakan tersebut habis-habisan.

Green New Deal sebenarnya merupakan konsep lama, yang di ajukan dalam sebuah laporan yang dirilis di Inggris pada tanggal 21 Juli 2008 oleh Green New Deal Group dan diterbitkan oleh New Economics Foundation. Laporan tersebut menguraikan serangkaian proposal kebijakan untuk mengatasi pemanasan global, krisis keuangan saat itu (dan sekarang), dan ambang batas penggunaan minyak.

Laporan tersebut menyerukan pengaturan ulang keuangan dan perpajakan, dan investasi pemerintah yang besar dalam sumber energi terbarukan. Judul lengkapnya adalah A Green New Deal: Joined-up policies to solve the triple crunch of the credit crisis, climate change and high oil prices.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun